Selasa, 02 October 2018 12:05 UTC
[]
JATIMNET.COM, Palu – Sebuah video berdurasi 01.07 mengenai korban bencana gempa bumi dan tsunami, wilayah Palu, Sulawesi Tengah viral, menyebar secara berantai lewat pesan WhatsApp.
BACA JUGA : GEMPA MAGNITUDO 5,3 LANDA KABUPATEN SIGI
Dalam video tersebut, salah seorang pria berpakaian warna hijau yang mengaku bernama dokter Risbullah itu mengaku kalau dirinya yang sedang berada di depan Rumah Sakit Undata Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dia menyampaikan kalau ada permasalahan banyaknya jenazah bergelimpangan yang menumpuk di depan Instalasi Gawat Darurat (IRD) sudah cukup lama. Menurutnya, kalau jenazahnya itu sudah berada di depan Rumah Sakit Undata diperkirakan tiga hari.
BACA JUGA : GEMPA-TSUNAMI PALU, JUMLAH KORBAN MENINGGAL MENCAPAI 1.203 ORANG
Dengan tidak diambilnya jenazah tersebut, jika dihitung dari sejak peristiwa gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 28 September 2018 dengan Magnitudo 7,7 di wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Maka kalau selama tiga hari artinya diperkirakan jenazah berada di depan rumah sakit itu sampai tanggal 1 Oktober 2018, kemarin belum diambil.
BACA JUGA : INI KEBUTUHAN WARGA TERDAMPAK GEMPA DI PALU
Menurut Risbullah, jenazah yang berada di depan IRD itu terus berdatangan, kemudian diambil oleh pihak keluarga, apabila sudah teridentifikasi. Namun, dalam hal ini ada yang lebih penting dan masyarakat juga pemerintah harus mengetahui.
BACA JUGA : GEMPA GUNCANG WILAYAH PALU DAN DONGGALA
Jika jenazah yang berada di depan UGD Rumah Sakit Undata tidak segera diambil atau dievakuasi bisa mengganggu pasien. Selain itu, para dokter juga perawat tidak bisa bekerja melakukan perawatan medis terhadap pasien.
Karena, posisi jenazah berdekatan dengan kamar pasien yang menjadi korban gempa dan tsunami. Apalagi, jenazah tidak segera diambil bisa menimbulkan penyakit, karena adanya bau.
