Rabu, 20 April 2022 09:40 UTC
KLARIFIKASI. Bakesbangpol dan FKUB Kota Surabaya menjelaskan kontroversi rencana kegiatan baca Quran di trotoar Jalan Tunjungan yang tidak mengajukan izin dan tidak jelas penyelenggaranya, Rabu, 20 April 2022. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bankesbangpol) Kota Surabaya memberikan klarifikasi terkait kegiatan bertajuk “Membaca Al Quran Berjamaah On The Spot” di trotoar sepanjang Jalan Tunjungan oleh salah satu organisasi masyarakat (ormas) yang mengatasnamakan Arek Suroboyo Wani Jogo Agomo (Aswaja). Rencananya kegiatan ini akan digelar Kamis, 21 April 2022.
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Kota Surabaya Eko Budi Susilo menyebut belum mendapatkan laporan perizinan dari kegiatan tersebut. Namun, informasi tersebut telah ramai tersebar di media sosial (medsos).
"Selain itu, karena Kota Surabaya telah resmi menetapkan PPKM Level 1 dan tidak ingin adanya kerumunan yang bisa memicu adanya persebaran kasus aktif Covid-19," kata Eko, Rabu, 20 April 2022.
Ia pun sangat menyayangkan kegiatan tersebut. Sebab, dalam brosur yang telah tersebar tidak tertera informasi secara jelas siapa penanggung jawab acara tersebut.
BACA JUGA: Tim Gabungan di Surabaya Pantau Harga Pangan selama Ramadan
"Kami hanya tidak ingin ada oknum yang berniat untuk membuat gaduh, sehingga muncul ketidaknyamanan bagi umat beragama di Kota Surabaya untuk beribadah," ia menerangkan.
Untuk mengantisipasi kegiatan tersebut, pihaknya akan terus melakukan pengamanan bersama Muspika dan tiga pilar, yakni kecamatan bersama TNI, Polri, dan tokoh masyarakat.
"Masyarakat harus tahu apakah kegiatan keagamaan ini memang hanya untuk masyarakat umum atau untuk kepentingan politik," ia menegaskan.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya Muhammad Yazid mengatakan ormas yang akan menggelar kegiatan tersebut adalah ormas yang tidak terdaftar atau tidak diketahui asal usulnya.
"Maka ini kewajiban untuk menjaga seduluran (persaudaraan) dan kebersamaan serta menjaga Surabaya untuk tetap damai dan harmonis. Apalagi acara ini tidak mendaftarkan perizinan pada kepolisian," kata Yazid.
BACA JUGA: Stabilkan Harga, Pasar Gotong Royong Ramadan Jual Sembako Murah
Meski demikian, ia juga sangat mendukung kegiatan yang mengarah pada keragaman dan kerukunan umat beragama. Hanya saja, ia turut menyayangkan kegiatan yang tidak diketahui siapa penyelenggaranya.
"Kiranya kalau ini dilaksanakan semacam Nuzulul Qur'an itu di lembaga pendidikan dan jelas penggagas dan pelaksana kegiatannya tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat," ia mengungkapkan.
Ia menambahkan meskipun Kota Surabaya telah resmi menerapkan PPKM Level 1, peringatan kegiatan keagamaan juga tetap harus mengedepankan protokol kesehatan.
"Apalagi ini digelar di jalan yang kurang pas, jangan sampai menimbulkan kegaduhan. Kita harus tetap mengedepankan kerukunan beragama," ia menekankan.