Logo

Tim Gabungan di Surabaya Pantau Harga Pangan selama Ramadan

Reporter:,Editor:

Rabu, 13 April 2022 08:20 UTC

Tim Gabungan di Surabaya Pantau Harga Pangan selama Ramadan

PANTAU HARGA. Tim gabungan mencatat harga bahan pangan di salah satu pasar di Surabaya selama Ramadan, Rabu, 13 April 2022. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – BPOM dan pihak kepolisian berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya melakukan pengawasan ketersediaan bahan pangan, harga pangan, dan keamanan pangan segar di Kota Surabaya. Pengawasan intensif yang dilakukan selama bulan Ramadan ini sudah dimulai  11 April 2022 dan akan terus dilanjutkan hingga 28 April 2022.

Setiap harinya, tim melakukan pengawasan di tiga pasar sekaligus. Khusus hari ini, mereka keliling di Pasar Keputran Selatan, Pasar Pucang Anom, dan Pasar Wonokromo. Turut hadir dalam pengawasan itu perwakilan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Kemudian, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja, Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, BPOM, Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak, serta Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Dewi Wahyu Wardani.

Seusai keliling pasar, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Pemkot Surabaya Dewi Wahyu Wardani mengatakan tim bergerak keliling ke pasar-pasar untuk melakukan pengawasan pangan selama bulan Ramadan, terutama terkait ketersediaan bahan pokok, harga, dan keamanan bahan pokok tersebut termasuk izin edarnya hingga kondisi kemasannya.

BACA JUGA: Stabilkan Harga, Pasar Gotong Royong Ramadan Jual Sembako Murah

“Jadi, bersama stakeholder lainnya hadir di sini untuk memastikan harga dan stok bahan pokok aman dan terjangkau untuk masyarakat Kota Surabaya,” kata Dewi.

Menurutnya, dengan adanya pengawasan ini diharapkan harga-harga bahan pokok tetap stabil, baik menjelang maupun setelah Lebaran. Yang paling penting lagi bahan pokok itu kemasannya tidak rusak, izin edarnya masih berlaku dan tidak kedaluwarsa.

“Kita akan terus keliling, termasuk ke ritel-ritel untuk mengecek kondisi parsel jelang Lebaran,” ia menegaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memantau atau mengecek ketersediaan bahan pangan, harga pangan, dan keamanan pangan di pasar tradisional maupun pasar modern selama Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Adapun bahan pangan yang dipantau antara lain beras, bawang putih, cabai rawit, gula pasir, cabai besar, minyak goreng, telur ayam, terigu, bawang merah, dan ikan. Selain itu, tim juga memantau keamanan pangan khususnya daging sapi, daging ayam ras, daging ayam kampung, dan daging itik.

BACA JUGA: Buka Pasar Ramadan, Bupati Situbondo Tegaskan Harga Sembako Masih Stabil

“Kita sudah buat jadwalnya, tim yang terdiri dari berbagai dinas dan stakeholder lainnya ini akan keliling di tiga pasar dalam sehari. Tim ini lengkap dan sesuai dengan tupoksi masing-masing,” kata Antiek.

Menurutnya, pengawasan ini dilakukan dari berbagai perangkat daerah karena ketersediaan bahan pangan, harga pangan, dan keamanan pangan menjadi tanggung jawab bersama. Ia pun merinci tugas dari masing-masing dinas.

Khusus Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan akan mengawasi terkait distribusi bahan pangan, baik di pasar modern dan distributor, serta harga pangan. Lalu untuk Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melakukan pengawasan terkait ketersediaan bahan pangan di pasar tradisional dan keamanan bahan pangan segar (sayur, buah, ikan, dan daging).

Selanjutnya untuk Dinas Kesehatan melakukan pengawasan terkait keamanan pangan olahan. Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam yang mengkoordinasikan terkait ketersediaan bahan pangan dan harga pangan. Kemudian Satuan Polisi Pamong Praja melakukan pengawasan terkait keamanan dan ketertiban.

BACA JUGA: Berdayakan UMKM, Kecamatan di Surabaya Gelar Pasar Gotong Royong Ramadan

Lalu BPOM memeriksa terkait izin edar dan kedaluwarsa sebuah produk dan Polrestabes serta Polres Tanjung Perak melakukan pendampingan dalam kegiatan tersebut.

“Adapun hasil pengawasan sampai dengan saat ini adalah ketersediaan bahan pangan dalam kondisi aman, dalam arti tidak ditemukan kelangkaan. Selain itu, harga bahan pangan cukup stabil dan keamanan pangan segar dalam kondisi segar,” ia memaparkan.

Di samping itu, Antiek juga terus melakukan pembinaan kepada pedagang pasar tradisional dan pasar modern supaya mereka menjual barang-barang yang memenuhi prasyarat kesehatan, sehingga apabila ada kekurangannya bisa dibantu untuk dikomunikasikan dengan stakeholder lainnya.

“Jadi, pengawasan dilakukan dan pembinaan juga terus dilakukan,” ia menegaskan.