Logo

Usung Pesan Konservasi Alam dan Disiplin Prokes, JFC 2021 Hadir Secara Hybrid

Reporter:,Editor:

Minggu, 31 October 2021 09:00 UTC

Usung Pesan Konservasi Alam dan Disiplin Prokes, JFC 2021 Hadir Secara Hybrid

no image available

JATIMNET.COM, Jember – Pagelaran busana rutin berskala besar Jember Fashion Carnaval (JFC) akan kembali hadir. Rencananya, even fashion yang disebut terbesar di dunia itu, akan digelar pada 20 -21 November 2021. 

Menurut Direktur Event JFC, David K Susilo, panitia JFC menggunakan konsep hybrid event untuk menyesuaikan dengan protokol kesehatan.

“Tamu undangan yang hadir secara luring atau offline hanya terbatas untuk perwakilan Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif serta Kementerian Luar Negeri. Selebihnya, panitia akan memaksimalkan pertunjukan secara daring, melalui channel-channel yang sudah ada,” ujar David saat diwawancarai Jatimnet.com pada Sabtu 30 Oktober 2021.

Kedatangan sejumlah tamu penting dari Jakarta meski dalam jumlah terbatas, juga menjadi strategi untuk membangkitkan sektor pariwisata di Jember yang sempat terpuruk selama pandemi.

Baca Juga: Presiden Jember Fashion Carnaval Dynand Fariz Wafat

“Kita optimistis tahun depan kondisi penanganan Covid-19 akan semakin membaik seiring terus meluasnya vaksinasi. Sehingga kita percaya tahun depan, pariwisata bisa benar-benar bangkit,” papar David. 

Ini menjadi pegalaran ketiga yang dilakukan JFC setelah meninggalnya sang pendiri, Dynand Fariz. Perancang busana terkemuka asli Jember itu meninggal pada April 2019, beberapa pekan menjelang pelaksanaan JFC 2019.

Pada JFC 2020, panitia hanya menggelar secara virtual dan terbatas, karena bertepatan dengan puncak masa pandemi. Untuk tahun ini, 2021, panitia membuat sejumlah inovasi guna mempertahankan even tahunan yang sudah berusia lebih dari satu dasawarsa tersebut. “Kreasi busana yang ditampilkan lebih simpel dibanding tahun-tahun sebelumnya,” tutur David.

Baca Juga: Ubaya Tutup Masa Orientasi Maba dengan Even Ubaya Heritage Carnival

Untuk tema tahun ini, JFC mengusung tema Virtue Fantasy. Yakni dengan mengangkat pesona flora fauna. Tema itu mengandung pesan besar, yakni menggugah kesadaran warga akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak akhir 2019, membawa kesadaran penting tentang pentingnya kelestarian alam.

“Kita menggambarkan sifat-sifat simbol filosofis dari hewan-hewan. Yang paling utama, kita membawa konservasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam,” tutur pria yang juga dosen di Unipra Jember ini. 

Meski pandemi terus melandai, protokol kesehatan (prokes) tetap menjadi perhatian penting dalam penyelenggaraan JFC 2021 kali ini. “Kepada seluruh relawan yang tergabung dalam even ini, kita selalu menekankan pentingnya kesadaran menjaga disiplin protokol kesehatan (prokes) agar kita bersama-sama bisa mengatasi pandemi ini,” pungkas David.