Selasa, 16 July 2019 07:18 UTC
Bulan. Foto: Unsplash
JATIMNET.COM, Surabaya – Gerhana Bulan parsial bisa dilihat di sejumlah wilayah Indonesia, pada 16-17 Juli 2019, dini hari. Berbeda dengan gerhana pada umumnya, gerhana Bulan parsial terjadi akibat setengah area Bulan ditelan bayangan Bumi.
Sehingga, sebagian Bulan masih bisa terlihat tetapi sebagian lagi akan lebih redup karena disamarkan oleh penumbra, bayangan kabur di luar umbra Bumi.
Pakar astronomi Avivah Yamani mengulas jika gerhana dini hari itu istimewa, dan tak boleh dilewatkan.
Sebab menurutnya, gerhana ini menjadi gerhana Bulan terakhir di tahun 2019. Ada dua gerhana di tahun ini, dengan peristiwa pertama terjadi pada 20-21 Januari 2019, dalam bentuk gerhana total, dikutip dari Suara.com.
BACA JUGA: Lima Hari Lagi, Gerhana Bulan Parsial Bisa Diamati di Indonesia
Namun, gerhana Bulan pada Januari itu tak bisa dinikmati penduduk Nusantara, sebab terjadi pada siang hari.
Sementara, gerhana Bulan, 16-17 Juli 2019, dini hari terjadi pada saat pergantian antara malam menuju pagi.
Gerhana persial ini juga istimewa, karena tak semua wilayah bisa melihatnya. Gerhana Bulan sebagian pada 17 Juli besok bisa diamati dari Amerika Selatan, Eropa, Asia, dan Australia.
Di Indonesia, hanya wilayah Indonesia barat saja yang bisa menikmatinya sedikit lebih lama.
BACA JUGA: Fenomena Super Blood Wolf Moon Kalahkan Suhu Sedingin Es
Di wilayah ini, gerhana Bulan akan dimulai selepas tengah malam hingga Matahari terbit. Awal gerhana dimulai pukul 01:43:53 WIB, puncaknya pada pukul 04:31:54 WIB, dan berakhir pada 07:17:36 WIB.
Di Indonesia bagian tengah, awal gerhana dimulai pukul 02:43:53 WITA, puncaknya pada pukul 05:31:54 WITA, dan berakhir pada 08:17:36 WITA.
Sedangkan, di Indonesia timur gerhana Bulan berawal pada pukul 03:43:53 WIT, mencapai puncak pada 06:31:54 WIT, dan berakhir sekitar pukul 09:17:36 WIT.
Sehingga, akhir gerhana tidak akan terpantau di seluruh Indonesia, karena terjadi ketika Bulan sudah terbenam.
BACA JUGA: Ini yang Terjadi Saat Gerhana Bulan Total
Sementara, di Indonesia tengah dan timur, puncak gerhana Bulan akan sukar diamati karena terjadi ketika Matahari sudah terbit.