Logo

UNICEF Puji Banyuwangi Aman dari KLB Difteri

Reporter:,Editor:

Senin, 24 December 2018 06:59 UTC

UNICEF Puji Banyuwangi Aman dari KLB Difteri

Seorang anak menangis setelah mendapat suntikan vaksi difteri. Foto: Ahmad Suudi.

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Organisasi internasional yang bergerak di bidang kesejahteraan anak di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNICEF memberi apresiasi kepada Pemkab Banyuwangi atas keberhasilannya menghindari ancaman difteri.

Pemkab Banyuwangi dianggap berhasil memberikan vaksin ori difteri hingga 95,85 persen dari target sasaran 425.076 anak pada usia 1-19 tahun. Hasil itu lebih tinggi dari capaian tingkat Jawa Timur yang sebesar 90,51 persen dari catatan harian per Jumat 21 Desember 2018. Keberhasilan tersebut yang mendorongnya memberi penghargaan kepada Pemkab Banyuwangi. 

“Ini dalam rangka memberi contoh ke kabupaten kota lain yang belum mencapai minimal 95 persen ori difteri. Karena dengan tercapai 95 persen, kekebalan imunitas itu akan terbangun,” kata Child Survival and Development Specialist UNICEF Armunanto akhir pekan kemarin.

Ditambahkan Armunanto pemberian penghargaan kepada Pemkab Banyuwangi sebagai motivasi kepada daerah lain yang capaian pemberian difterinya tidak memuaskan. Sebut saja Kota Probolinggo masih 68,73 persen, Pamekasan 76,34 persen, dan Situbondo 70,93 atau menjadi tiga terendah di Jawa Timur.

Dia mengatakan dengan pemberian vaksin difteri hingga 95 persen, potensi pengendalian difteri lebih bisa dikontrol. Dengan sisa lima persen yang belum tersentuh vaksin difteri, pemerintah lebih mudah mengontrol dan mengendalikan penyebarannya.

Sejalan dengan itu, UNICEF berharap di sisa program kerja tahun 2018 ini diharapkan seluruh anak berhasil mendapatkan vaksin difteri.

BACA JUGA: Bill And Mellinda Gates Foundation Bahas Nutrisi Dan Vaksin

Kendala pemberian vaksin di Jawa Timur pada sasaran remaja berusia 18-19 tahun yang baru lulus sekolah dan mulai kuliah di luar kota sulit untuk ditemui.

Khusus Kota Probolinggo, pejabat setempat mengaku salah strategi dalam pemberian vaksin, khususnya pada sasaran anak-anak sekolah.

“Kota Probolinggo yang disasar paling awal justru posyandu, atau anak balita yang tidak sekolah. Sedangkan populasi paling besar adalah anak-anak sekolah malah belakangan, dan ternyata saat anak-anak libur sekolah seperti saat sulit dikumpulkan,” katanya.

Sementara dalam Laporan Harian Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Timur per Sabtu 22 Desember 2018, tidak hanya Banyuwangi yang berhasil melampaui 95 persen dari jumlah sasaran pemberian vaksin ori difteri putaran ketiga tahun 2018.

Dari 38 kabupaten dan kota, Surabaya, Gresik, Bojonegoro, Lamongan, Trenggalek, Kediri, Pasuruan dan Blitar juga telah mencapai batas aman pemberian vaksin agar tidak sampai terjadi KLB disebabkan virus difteri.