Logo

Tumbuhkan Peluang Ekspor Produk Unggulan, 23 Pelaku Usaha di Probolinggo Ikuti FGD

Reporter:,Editor:

Selasa, 10 September 2024 06:40 UTC

Tumbuhkan Peluang Ekspor Produk Unggulan, 23 Pelaku Usaha di Probolinggo Ikuti FGD

PELUANG EKSPOR. Para pelaku usaha mengikuti FGD yang diadakan Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo, Selasa, 10 September 2024. Foto: Dinas Kominfo

JATIMNET.COM, Probolinggo – Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Probolinggo mengadakan Focus Group Discussion (FGD), Selasa, 10 September 2024. 

FGD mengambil tema "Peluang Ekspor Produk Unggulan Kabupaten Probolinggo" dan dihadiri 23 pelaku usaha serta perwakilan dari beberapa dinas terkait, seperti Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP), dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Para peserta mendapatkan berbagai materi dari perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur II. 

BACA: Sasar Arab Saudi, 30 Pelaku Usaha di Probolinggo Dilatih Branding dan Pemasaran Produk

Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo M. Sjaiful Efendi menyampaikan tujuan FGD memberikan panduan dalam menyusun rencana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui produk unggulan.

“Kami ingin memastikan bahwa program yang dirancang mampu mendukung pelaku usaha dan berkontribusi pada perekonomian daerah,” katanya.

Lebih jauh, FGD juga untuk mengidentifikasi peluang, tantangan, dan strategi untuk meningkatkan ekspor produk unggulan Kabupaten Probolinggo.

Menurut Sjaiful, produk-produk unggulan seperti bawang merah, kopi, kentang, ikan laut, udang, serta kerajinan tangan dan batik Kabupaten Probolinggo memiliki potensi besar untuk diekspor.

BACA: Target Pasar Ekspor, Puluhan Pelaku UMKM Kabupaten Probolinggo Ikuti Kurasi

Sjaiful menyoroti kesuksesan ekspor bawang goreng oleh CV Dua Putri Sholehah ke Singapura dan tepung porang oleh PT Probolinggo Big Power ke China pada tahun 2023 sebagai bukti bahwa Kabupaten Probolinggo siap memasuki pasar internasional.

"Namun, ada tantangan seperti standarisasi dan sertifikasi, kurangnya akses informasi pasar, serta minimnya pemanfaatan e-commerce masih menjadi kendala yang perlu diatasi," katanya.

Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk unggulan daerah tersebut.