Logo

Tujuh Juta Warga AS Nunggak Cicilan Mobil

Reporter:

Rabu, 13 February 2019 08:03 UTC

Tujuh Juta Warga AS Nunggak Cicilan Mobil

Ilustrasi: Gilas Audi

JATIMNET.COM, New York – Ekonom Amerika Serikat (AS) terkejut dengan perilaku penduduk Negeri Paman Sam setelah jutaan masyarakatnya menunggak pembayaran cicilan mobil.

Laporan dari Federal Reserve Bank (The Fed) sedikitnya tujuh juta warga menunggak pembayaran cicilan mobilnya dengan rata-rata 90 hari. Sejumlah pengamat menilai pola ini sangat mengejutkan lantaran di AS sendiri terjadi penguatan ekonomi dan pasar tenaga kerja.

Heather Long dari The Washington Post, Senin 12 Februari 2019 menulis ketidakpatuhan pembayaran cicilan atau non performing loan (NPL) menandakan masyarakat berpenghasilan rendah dan kelas pekerja mulai tertekan.

BACA JUGA: IMF World Bank, BI Suarakan Dampak Normalisasi Moneter Ke Fed

“Jumlah peminjam yang tertekan dan semakin besar menunjukkan bahwa tidak semua orang AS mendapat manfaat dari pasar tenaga kerja yang kuat. Sementara sejumlah media terus memantau dan menganalisis,” tulis ekonom The Fed dalam laporan blog.

Berdasarkan data dari The Fed mayoritas para penunggak cicilan memiliki usia di bawah 30 tahun, yang memiliki skor kredit rendah. Sementara usia tersebut tergolong pdoruktif.

Delapan persen dari peminjam dengan skor kredit di bawah 620 poin, atau dikenal sebagai subprime, berubah dari reputasi baik menjadi menunggak pada kuartal keempat 2018. Selain itu, data lain menunjukkan sebagian besar para penunggak bukan bersumber dari bank atau perserikatan kredit.

BACA JUGA: Saran Kadin Jawa Timur Bila Amerika Cabut GSP

Sejumlah ekonom juga mencatat The Fed telah melacak pemberi pinjamam selama lebih dari lima tahun. Matt Turner dari Business Insider menulis laporan triwulanan The Fed menyoroti peningkatan hampir dua kali lipat dari tingkat kenakalan dalam pinjaman mobil subprime yang berasal dari perusahaan pembiayaan mobil sejak tahun 2011

Padahal Angka penunggak pinjaman lebih dari satu juta orang, atau lebih banyak dibandingkan dengan akhir 2010. Dengan kata lain, tahun ini lebih banyak orang mengajukan kredit mobil dibandingkan dengan pada 2010.

Turner juga melaporkan pada saat itu bahwa Wall Street juga menyatakan keprihatinan atas pasar pinjaman-subprime. Data dari Business Insider juga melaporkan orang AS meminjam lebih banyak uang untuk membeli mobil daripada menghadiri kuliah antara tahun 2016 dan 2017.