Logo

Trem Batal, Suroboyo Bus Dinilai Untuk Menyenangkan Saja

Reporter:,Editor:

Senin, 09 December 2019 07:47 UTC

Trem Batal, Suroboyo Bus Dinilai Untuk Menyenangkan Saja

Guru Besar Departemen Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Subiono. Foto: Lathifiah

JATIMNET.COM, Surabaya – Guru Besar Departemen Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kota Surabaya, Subiono menyebutkan armada Suroboyo Bus dari pemerintah kota (pemkot) harus memiliki jalur khusus. Hal tersebut agar peranan bus sebagai transportasi massal bisa terlaksana sesuai rencana.

"Suroboyo Bus sekarang belum bisa dikatakan sebagai transportasi massal, tapi untuk wisata. Karena tidak ada urgensitas," kata Subiono saat diwawancarai di Ruang Humas ITS Surabaya, Senin 9 Desember 2019.

Menurut Subiono, pembuatan jalur khusus Suroboyo Bus sangat dibutuhkan. Terlebih melihat tujuan pemkot yang ingin memberikan alternatif transportasi umum untuk masyarakat.

Subiono menyampaikan penumpang yang selama ini menggunakan jasa tersebut bukan seluruh elemen masyarakat; seperti siswa, mahasiswa, karyawan, atau dosen yang rutin menggunakannya. Hal tersebut karena belum ada waktu pasti dan tepat untuk digunakan penumpang tersebut. 

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Berencana Tambah Delapan Suroboyo Bus

"Suroboyo Bus hanya untuk menyenangkan saja, mengganti trem yang tidak jadi. Sehingga untuk pelayanan masyarakat jauh. Itu juga bukan salah satu solusi kalau untuk transportasi massal seperti yang direncanakan (trem)," kata dia.

Profesor yang menekuni ilmu Aljabar Max Plus menyampaikan tanpa menyediakan jalur khusus untuk Suroboyo Bus pemkot akan kesulitan mengatur waktu kedatangan dan keberangkatan bus. Karena selama perjalanan transportasi tersebut akan bersaing dengan mobil, motor dan angkutan umum lainnya. 

Jika sudah memiliki jalur, Subiono menjelaskan pemkot harus memperhitungkan waktu dan armada yang dibutuhkan di Kota Surabaya. Pastinya bisa menggunakan kajian ilmu Aljabar Max Plus.

"Itu bisa dihitung. Seharusnya kondisi segini berala kendaraan termasuk dihitung dengan jalan yang ada, trend masyarakat mau tidak menggunakan. Itu ada semua hitungannya," katanya.

BACA JUGA: Risma Ceritakan Suroboyo Bus di Forum PBB di New York

Ia juga mengungkapkan dengan ketersediaan tranposrtasi massal yang memadai, masyarakat akan dengan mudah beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Hal tersebut sama dengan munculnya budaya baru dalam gaya belajar melalui gadget, yang dibarengi dengan ketersediaan teknologi.

"Kalau alat transportasi memberikan kenyamanan, jadwal tunggu empat menit 35 detik. Lalu memberikan kemudahan penumpang. Maka orang akan pindah dari kebiasaan kita menciptakan. Bisa juga akan menjadi budaya baru," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pernah menyampaikan untuk armada Suroboyo Bus tidak membutuhkan jalur khusus dalam operasionalnya. Karena masih bisa optimal menggunakan jalan umum yang saat ini sudah tersedia. 

"Ga perlu dikasih jalur khusus karena di luar negeri juga gitu. Trem (di luar negeri) bisa dilalui mobil. Siapa bilang ga bisa. Yang paling penting jamnya tepat waktu, bus kami ini kan nggak kena merah. Jadwal bisa terbantu," kata Risma saat diwawancarai wartawan usai acara Silaturahmi bersama anggoda DPRD periode 2019/2024 pada 8 Oktober 2019 lalu.