Logo

Transaksi SPBU MOR V Pakai Aplikasi MyPertamina Meningkat 269 Persen

Reporter:,Editor:

Rabu, 04 November 2020 12:40 UTC

Transaksi SPBU MOR V Pakai Aplikasi MyPertamina Meningkat 269 Persen

NONTUNAI. Konsumen menggunakan aplikasi MyPertamina dalam membayar pengisian bahan bakar di SPBU. Foto: Section Head Communication & Relation MOR V PT Pertamina

JATIMNET.COM, Surabaya – Section Head Communication & Relation Marketing Operation Region (MOR) V PT Pertamina, Ahad Rahedi, menyebutkan transaksi menggunakan aplikasi MyPertamina terus meningkat. Ia mengklaim ada peningkatan mencapai 269 persen pada Oktober 2020 dibanding bulan sebelumnya. 

Selama Oktober, kata dia, tercatat transaksi mencapai 24 ribu transaksi per hari. Jauh meningkat dibanding September 2020 yang hanya 8.900 transaksi per hari. 

"Ini untuk menjawab tantangan di era digital, Pertamina telah melakukan digitalisasi di seluruh lini bisnis, dari hulu hingga hilir," ujar Ahad dalam siaran pers yang diterima, Rabu, 4 November 2020. 

BACA JUGA: Cegah Covid-19, Transaksi Nontunai di SPBU Meningkat

PT Pertamina memang tengah menggenjot digitalisasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, sebanyak 1.174 SPBU telah menuntaskan program digitalisasi.

Ini setara 93 persen dari total 1.265 SPBU yang direncanakan untuk implementasi teknologi digital di wilayah tersebut. 

Semua SPBU yang melaksanakan program ini akan bersinergi dengan Telkom. Ahad berharap dengan digitalisasi dapat memantau kondisi stok BBM, penjualan BBM, dan transaksi pembayaran di SPBU secara berkala. 

BACA JUGA: Konsumsi Gasoline di Jatim 3,4 juta KL, Pertamina Pastikan Pasokan Aman Saat Liburan

“Dengan program digitalisasi ini, Pertamina dapat mengetahui jika terdapat SPBU yang akan kehabisan persediaan produk BBM, sehingga dapat segera ditindaklanjuti dengan upaya pengiriman BBM ke SPBU tersebut,” kata dia. 

Selain dapat memantau stok BBM di SPBU dengan mudah, Ahad menjelaskan beralihnya semua ke digital ini juga akan memudahkan pengawasan penyaluran, khususnya BBM bersubsidi yakni Biosolar (B30) dan penugasan seperti Premium. Karena semua data terintegrasi dengan Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas.