Sabtu, 16 April 2022 09:40 UTC
BERDAYAKAN UMKM. Pasar dadakan Ramadan di Jalan Irian Jaya, Kabupaten Situbondo. Foto: Hozaini
JATIMNET.COM, Situbondo – Pasar dadakan Ramadan yang digagas Pemkab Situbondo ternyata sangat efektif membangkitkan ekonomi Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Terbukti, selama sepuluh hari dibuka telah terjadi transaksi jual beli mencapai Rp800 juta.
“Itu hitungan rata-rata. Kisaran transaksi setiap harinya mencapai Rp75 juta hingga Rp100 juta,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Situbondo Roben Parkilaran.
Pasar dadakan Ramadan digelar selama sepuluh hari di sepanjang Jalan Irian Jaya Situbondo dan sudah ditutup beberapa hari lalu. Pasar Ramadan ini diikuti 165 pelaku UMKM. Transaksi jual beli di pasar dadakan Ramadan jauh lebih kecil dibandingkan transaksi yang terjadi dalam Car Free Day (CFD) yang juga melibatkan pelaku UMKM.
BACA JUGA: Buka Pasar Ramadan, Bupati Situbondo Tegaskan Harga Sembako Masih Stabil
“Kalau acara CFD (Car Free Day) bisa mecapai Rp150 juta setiap minggunya. Kalau pasar Ramadan, yang ramai dari pukul 16.00 hingga pukul 17.00. Efektifinya sekitar satu jam itu, apalagi di sejumlah tempat juga ada pasar kuliner Ramadan,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Situbondo Karna Suswandi meminta agar transaksi pasar Ramadan dipantau. Pemkab akan mengevaluasi pasar dadakan Ramadan untuk kegiatan lainnya yang akan melibatkan pelaku UMKM.
BACA JUGA: Expo Batik Nusantara, Kiat Pemkab Situbondo Gerakan UMKM Saat Pandemi
Umumnya, pelaku UMKM yang terlibat pasar Ramadan yaitu penjual kuliner. Pemkab Situbondo berjanji akan terus memfasilitasi pelaku UMKM melalui berbagai kegiatan untuk mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.
“Para pedagang yang berjualan di pasar dadakan Ramadan ini adalah pedagang di acara CFD. Saat berjualan di acara CFD, transaksi pedagang bisa mencapai Rp150 juta. Jadi event semacam ini efektif mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Karna saat membuka acara Pasar Ramadan beberapa waktu lalu.
Di saat melakukan peninjauan, Bupati Karna Suwandi yang langsung berinteraksi dengan pedagang maupun pembeli terus juga menyampaikan, supaya tidak menjual atauapun rokok ilegal, yakni tidak ada cukai-nya. (ADV/Inforial)