Selasa, 21 September 2021 00:00 UTC
Kota Surabaya berstatus level 1 berdasarkan asesmen situasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per tanggal 14 September 2021. Grafis: Gilang
KOTA SURABAYA berstatus level 1 berdasarkan asesmen situasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per tanggal 14 September 2021. Hal ini dikarenakan dalam penilaian asesmen Covid-19 Kemenkes, yakni ada enam indikatornya.
"Alhamdulillah dari hasil asesmen Kementerian Kesehatan, Surabaya hari ini masuk ke level 1. Dari enam indikator itu, kita semuanya sudah memadai," kata Wali Kota Eri di Balai Kota Surabaya, belum lama ini pada Kamis 16 September 2021.
Salah satu alasan Surabaya belum masuk ke level 1 karena berkaitan dengan vaksinasi di wilayah aglomerasi (Surabaya, Gresik, Sidoarjo). Artinya, capaian vaksinasi di wilayah aglomerasi itu juga menjadi indikator penurunan level.
Baca Juga: Walkot Eri Cahyadi Bersyukur Surabaya Level 1, Pakar Epidiomiologi: Memang Pantas
Wali Kota Eri langsung berkoordinasi dengan Bupati Gresik dan Bupati Sidoarjo untuk membantu percepatan pelaksanaan vaksinasi. Bagi dia, wilayah Surabaya aglomerasi ini saling keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan.
"Kami berkoordinasi dengan Gresik dan Sidoarjo untuk membantu percepatan vaksinasinya, misalkan kita membantu tenaga kesehatannya. Saya yakin, tidak lama (capaian vaksin) di wilayah aglomerasi ini akan segera tercapai. Karena Surabaya bergantung pada Gresik, Sidoarjo dan begitu sebaliknya," ungkap dia.
Baca Juga: PPKM Kota Surabaya di Level 1, Ini Analisis Pakar Epidemiologi Unair
Seorang pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Dr. Windhu Purnomo menilai bahwa pencapaian Kota Surabaya di PPKM masuk di level 1 dianggap pantas dan layak. Sebab, dilihat dari indikatornya, baik dari kapasitas responnya dan transmisi komunitasnya sudah memenuhi semuanya dan di bawah standart atau level 1 semuanya.
