Sabtu, 24 August 2019 04:06 UTC
Ilustrasi oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya – Upaya Gojek melebarkan sayap ke Malaysia menuai respon penolakan dari penduduk negara tersebut. Seorang pengusaha taksi Malaysia dikabarkan mengancam melakukan unjuk rasa pada pemerintah setempat yang setuju memberikan izin operasi pada Gojek.
Shamsubahrin Ismail, pendiri perusahaan Big Blue Taxi Services, mengatakan pemerintah Malaysia sebaiknya fokus menyelesaikan masalah taksi dalam jaringan.
Menurutnya, akan menjadi sebuah kemunduran jika pemerintah mengizinkan ojek roda dua daring beroperasi di Malaysia. "Syed Saddiq adalah menteri terpelajar, tetapi ketika menteri lain berbicara soal mobil terbang atau mobil nasional, ia justru menyuruh anak muda menjadi ojek," kata Shamsubahrin seperti dilansir Free Malaysia Today, dikutip dari Suara.com.
BACA JUGA: Gojek Siapkan Ekspansi ke Malaysia
"Sebagai sebuah karier, Gojek tidak memiliki masa depan. Anak-anak muda kita layak mendapatkan yang lebih baik," kata dia.
Lebih lanjut Shamsubahrin mengatakan bahwa budaya Indonesia dan Malaysia juga berbeda. Selain itu, Indonesia disebutnya lebih miskin, karenanya Gojek bisa sukses.
"Gojek berhasil di Indonesia karena angka kemiskinan mereka sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia," ujar Shamsubahrin. "Juga budaya mereka berbeda. Di Indonesia, perempuan bisa memeluk pengemudi, tetapi bagaimana di Malaysia? Apakah kita (warga Malaysia-red) ingin perempuan-perempuan kita memeluk ojek?" imbuh dia.
BACA JUGA: Pemerintah Larang Pemberian Diskon, Ini Tanggapan Gojek dan Grab
Shamsubahrin mengatakan ia akan menggelar demonstrasi jika Gojek benar diizinkan beroperasi di Malaysia. "Saya akan memimpin demonstrasi, kami akan ke Putrajaya dan jika bisa, kami akan berdemonstrasi di rumah Syed Saddiq dan (Anthony) Loke (Menteri Transportasi Malaysia)," ia mengancam.
Sebelumnya, kabinet Malaysia dikabarkan setuju untuk memberi izin operasi Gojek. Persetujuan itu diumumkan oleh Menteri Pemuda dan Olah raga Syed Saddiq tengah pekan ini.