Logo

Tingkatkan Komponen Lokal, PT INKA Gandeng Dosen untuk Penelitian

Reporter:

Jumat, 03 June 2022 00:20 UTC

Tingkatkan Komponen Lokal, PT INKA Gandeng Dosen untuk Penelitian

UJI COBA. Kereta DMU pesanan Filipina yang telah selesai diproduksi PT INKA diujicoba di jalur kereta api wilayah PT KAI Daop 7 Madiun. Foto: Dok/Jatimnet.Com

JATIMNET.COM, Madiun – PT Industri Kereta Api atau INKA (Persero) bekerja sama dengan 120 dosen dari 14 perguruan tinggi untuk melakukan penelitian. Dilibatkannya akademisi itu untuk meningkatkan komponen lokal dalam proyek yang digarap PT INKA.

Para dosen itu berasal dari ITS, Poltek Elektronika Negeri Surabaya, Unesa, Unibraw, UNM, Poltek Negeri Malang, Unmuh Malang, UGM Yogyakarta, UNY, UNS, Poltek Negeri Madiun, Unipma Madiun, Universitas Widya Mandala Madiun, dan Unmer Madiun.

BACA JUGA : Garap 440 Kursi Kereta Eksekutif, PT INKA Gandeng Siswa SMK

Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan bahwa keterlibatan dosen dibagi dalam tujuh bidang. Ini meliputi informasi teknologi, sumber daya manusia, manrisk/legal, pengembangan sarana infrastruktur, keuangan, teknologi dan manajemen.

Menurut Budi, para perwakilan universitas diberikan waktu untuk membuat riset dari masing-masing pilihan kelompok tersebut. Adapun hasil penelitian dan solusinya yang juga melibatkan lebih banyak perguruan tinggi akan dilaporkan ke Dirjen Dikti.

“Yang terpenting dalam meningkatkan TKDN (tingkat komponen dalam negeri),” ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima jatimnet.com, Kamis malam, 3 Juni 2022.

BACA JUGA : Melalui Bus Listrik Merah Putih, Sejumlah Perguruan Tinggi Berkontribusi Lancarkan KTT G20 2022

Budi berharap para perwakilan universitas dapat mendukung proyek yang akan berjalan seperti KRL, bis listrik, proyek green energy. Menurutnya, hal itu bertujuan agar Indonesia khususnya PT INKA (Persero) dapat memproduksi sendiri produk dalam negeri yang melibatkan akademisi mulai dari SMK hingga perguruan tinggi.

“Kami terbuka, karena kita butuh hampir 600 mahasiswa magang bersertifikat. Jadi harapan kami ke depan hasil dari riset ini tidak hanya menjadi buku atau laporan saja tetapi menjadi produk,” Budi menjelaskan.