Logo

Tingkatkan Kesadaran Lingkungan, "ES DEGAN" Jadi Andalan DLH Kota Mojokerto

Reporter:,Editor:

Kamis, 24 November 2022 08:20 UTC

Tingkatkan Kesadaran Lingkungan, "ES DEGAN" Jadi Andalan DLH Kota Mojokerto

Sebagai upaya meningkatkan kesadaran lingkungan kepada masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto berinovasi melalui program ES DEGAN (Edukasi dan Wisata TPA Randegan).

JATIMNET.COM, Mojokerto - Sebagai upaya meningkatkan kesadaran lingkungan kepada masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto berinovasi melalui program ES DEGAN (Edukasi dan Wisata TPA Randegan).

Melalui program ini, berbagai kelompok masyarakat  komunitas mendapat kesempatan untuk berkunjung dan mendapat edukasi seputar pengolahan sampah di TPA Randegan, Magersari.

“Pengunjung di sini rata-rata siswa sekolah mulai dari siswa TK hingga SMP. Setiap pekannya paling tidak ada tiga rombongan kunjungan,” ujar  Sekretaris DLH Kota Mojokerto Dwi Agus Hari Wibowo, Kamis 24 November 2022.

Dalam setiap kunjungan, para peserta rombongan memperoleh ilmu tentang pengolahan sampah dan pentingnya menjaga lingkungan. Materi yang disampaikan akan disesuaikan dengan peserta.

Misalnya untuk rombongan peserta SD-SMP, mereka akan mendapat materi dan praktek mengenai pemilahan sampah dan pengolahan sampah dengan prinsip 3R, yaitu Reduce (mengurangi sampah), Reuse (menggunakan ulang sampah), serta Recycle (mendaur ulang sampah).

“Karena itu nanti harapannya agar mereka bisa diterapkan di sekolah masing-masing dan mendukung penerapan program Adiwiyata di masing-masing sekolah,” kata Dwi.

Selain itu, para rombongan akan diajak untuk berkeliling TPA Randegan. Melihat berbagai fasilitas pengelolaan sampah, termasuk BSI (Bank Sampah Induk). Pada sesi tersebut para siswa mendapat penjelasan bagaimana sampah-sampah yang dipilah kemudian bisa menghasilkan uang.

“Mereka jadi tau, jenis-jenis plastik. Mana saja yang bisa dijual dan berapa harganya masing-masing. Lalu selain plastik, apa saja yang bisa disalurkan di bank sampah. Jadi mereka akan belajar jika sampah itu tidak serta-merta berakhir di TPA,” jelasnya.

tidak hanya sampah anorganik, para peserta juga belajar pengolahan sampah organik, yaitu dengan pembuatan pupuk kompos serta pemanfaatan sebagai pakan maggot. Melalui edukasi ini, diharapkan para generasi penerus banga bisa memiliki kasadaran cinta lingkungan dan ikut mengambil langkah untuk melestarikan lingkungan. (ADV/Inforial)