Logo

Tingkat Keterisian Rumah Sakit Covid-19 Belum Melonggar

Reporter:,Editor:

Sabtu, 26 December 2020 02:00 UTC

Tingkat Keterisian Rumah Sakit Covid-19 Belum Melonggar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat di salah satu tempat yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur merilis tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur pada Desember mencapai 60-70 persen. Meningkat drastis dari Bulan Oktober yang hanya 45 persen. 

Peningkatan ini disebabkan lonjakan jumlah pasien Covid-19 per harinya yang rata-rata mencapai 600-800 orang. Data per 25 Desember 2020 sore, pasien terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Timur mencapai 79.207, dengan yang masih dirawat sebanyak 6.002 pasien. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut tengah menyiapkan 18 rumah sakit rujukan baru bagi pasien Covid-19. engan penambahan RS ini diharapkan akan mampu merelaksasi beban RS di Jawa Timur.

BACA JUGA: Kapasitas Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Situbondo Masih Memadai

"Kami berkomitmen untuk memastikan kapasitas bed isolasi yang cukup dengan menambah 18 rumah sakit rujukan Covid-19 baru di Jawa Timur," ujar Khofifah dalam siaran persnya, Jumat 25 Desember 2020.

Tambahan 18 rumah sakit rujukan baru itu, total sudah ada 145 rumah sakit di Jatim yang menangani pasien Covid-19. Jumlah tempat tidur juga menjadi 311 bed isolasi tekanan negatif dengan ventilator, isolasi tekanan negatif biasa sebanyak 2.416 bed isolasi biasa sebanyak 2.966 bed, dan pengembangan 753 bed. 

Sementara itu, tambahan bed di Rumah Sakit Darurat mencapai 555 bed, yakni 150 di Rumah Sakit Darurat Lapangan Indrapura, 306 bed di Rumah Sakit Darurat Lapangan Idjen Boulevard, dan 99 bed di Rumah Sakit Paru Jember.

BACA JUGA: Kapolres Mojokerto dan Dua PJU-nya Dikabarkan Terpapar Covid-19 

Dengan demikian, maka jumlah bed isolasi di Jawa Timur mencapai 7.001 bed baik di Rumah Sakit Darurat Lapangan maupun di Rumah Sakit Rujukan Covid-19. 

Khofifah berharap masyarakat semakin meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Mengingat penerapan yang ketat terbukti ampuh mencegah penyebaran Covid-19. 

"Saya menghimbau kepada masyarakat Jawa Timur untuk memperketat protokol kesehatan. Meski kapasitas rumah sakit kita cukupi, namun saya berharap dengan mematuhi protokol kesehatan yang baik, masyarakat tidak tertular COVID-19 sehingga tidak perlu sampai masuk rumah sakit," tandasnya.