Selasa, 13 October 2020 02:00 UTC
KESELAMATAN KERJA. Tim ITS mempraktikkan operasional Erasty, drone pendeteksi potensi kecelakaan kerja. Foto: Humas ITS
JATIMNET,COM, Surabaya – Mahasiswa yang tergabung dalam Tim Bramunastya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan pesawat tanpa awak (drone) yang bisa mendeteksi potensi kecelakaan kerja sehingga bisa menjaga dan meningkatkan keselamatan kerja.
Inovasi yang diberi nama Environment and Human Safety Surveillance (Erasty) tersebut berhasil mendapat penghargaan dalam ajang Honorable Mention di ajang Expocytar Web 2020 di Argentina, Minggu, 11 Oktober 2020.
Ketua Tim Bramunastya ITS Muhammad Adrian Fadhilah menjelaskan tindakan tidak aman kerap terjadi karena kelalaian pekerja, misalnya tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
BACA JUGA: Pemerintah Percepat Produksi Massal Drone Tempur Elang Hitam, Mulai 2022
Selain itu, kondisi tidak aman yang muncul di lingkungan kerja misalnya kebocoran gas dan percikan api yang bisa menimbulkan kebakaran.
“Saat ini pengawasan yang dilakukan di lingkungan kerja hanya dilakukan secara manual oleh individu dengan menggunakan CCTV. Ini memiliki banyak kekurangan karena pemantauan memiliki banyak titik buta, tidak dapat mendekati titik-titik yang tidak jelas,” kata mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS ini, Senin, 12 Oktober 2020.
Bahkan, pengawasan juga terbatas pada lingkungan kerja yang berbahaya bagi manusia. Maka dari itu, Adrian bersama kedua rekannya menciptakan Erasty sebagai inovasi teknologi drone yang terintegrasi dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di lingkungan kerja.
“Sebab lewat inovasi Erasty, kami membekali drone dengan kecerdasan buatan dan sensor guna mendeteksi tindakan serta kondisi tidak aman di tempat kerja,” tuturnya.
BACA JUGA: RAISA Siap Bertugas di RSI Surabaya
Selain itu, Adrian beserta tim juga melengkapi Erasty dengan sensor gas intelijen dan detektor konsep api untuk menghindari kondisi yang tidak aman.
Setelah melakukan pengujian di laboratorium, Adrian menjelaskan bahwa AI Erasty dapat mendeteksi dengan akurasi 90,87 persen selama sekitar 410 milidetik. Sedangkan sensor konsep intelligence gas dan flame sensor dapat mendeteksi pada jarak hingga 120 sentimeter.
“Karenanya, Erasty dapat mencegah tindakan dan kondisi tidak aman dari pengambilan video drone dalam waktu kurang dari satu detik,” ia memungkasi.