Sabtu, 05 October 2019 06:02 UTC
Titik-titik kebakaran di kawasan Gunung Raung. Foto: BNPB
JATIMNET.COM – Bondowoso – Titik kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Raung sejak Jumat 4 Oktober 2019 paling luas berada di kawasan Kabupaten Bondowoso. Gunung dengan tinggi 3.332 mdpl ini memang berada di persimpangan tiga kabupaten, Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember.
Badan Penanggulangan Bencana Bondowoso (BPBD) Bondowoso Kukuh Triyatmoko menginformasikan, jalur pendakian ke Gunung Raung memang dari Kalibaru Wonorejo, Banyuwangi.
Namun, titik kebakaran ada di Pos 7 yang masuk wilayah administrasi Bondowoso," ujar Kukuh Triyatmoko, saat dikonfirmasi Jatimnet.com, Sabtu 5 Oktober 2019.
BACA JUGA: Hutan Gunung Raung Terbakar, 13 Pendaki Lokal dan Asing Terjebak
Kukuh menjelaskan, ada 13 pos di sepanjang jalur pendakian mulai dari Wonorejo hingga ke puncak Gunung Raung. "Pos 4 sampai Pos 13 masuk wilayah Bondowoso," lanjut Kukuh.
Hingga kini, tim gabungan dari TRC (Tim Reaksi Cepat), Koramil Sumberwringin, Polsek Sumberwringin serta beberapa relawan dari Trenggana, Brigade Penolong, sudah berada di lokasi untuk memadamkan api.
Upaya pemadaman api terkendala oleh medan berat dan dilakukan dengan manual seperti menggunakan gepyok, karung, tanah, dan alat seadanya.
PADAMKAN API. Petugas gabungan berusaha memadamkan api yang membakar hutan Gunung Raung di wilayah Bondowoso. Foto: BPBD Bondowoso
BACA JUGA: Kebakaran di Raung Meluas, Pendaki yang Terjebak Ditemukan Selamat
"Hanya masalah medan. Yang terbakar bukan pohon, tetapi tanaman jenis Perdu seperti ilalang dan rumput," pungkas Kukuh.
Sementara itu, menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharam Suryadi, upaya pemadaman tidak perlu dilakukan karena api diyakini bisa padam dengan sendirinya.
BPBD Banyuwangi hanya melakukan penyekatan agar api tidak merembet ke permukiman penduduk. Eka menyebut kebakaran seperti itu sudah biasa dan menurutnya bagus untuk memenuhi unsur hara.
"Tidak sampai merusak alam. Asapnya tidak sampai mengganggu penerbangan juga. Nanti bisa padam sendiri, karena bukan pohon yang terbakar, hanya ilalang dan rumput," kata Eka.
