Logo

Tiga Warga Blitar Ditangkap Densus 88 Anti Teror

Reporter:,Editor:

Sabtu, 24 August 2019 00:36 UTC

Tiga Warga Blitar Ditangkap Densus 88 Anti Teror

TKP. Salah satu lokasi penangkapan terduga teroris di Kota Blitar. Foto: Yosibio

JATIMNET.COM, Blitar - Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap tiga orang terduga teroris di tiga lokasi yang berbeda di Kota dan Kabupaten Blitar dalam waktu hampir bersamaan, Jumat 23 Agustus 2019.

Informasi yang diterima Jatimnet, ketiga orang yang ditangkap adalah Joan Puji Santoso alias Aslam, warga Jalan Riam Kiri, RT 04 RW 3, Kelurahan Bendo, Kota Blitar.

Kemudian Kurniawan Joko Wicaksono (47) warga Jalan Ir Sukarno, RT 03 RW 03, Kelurahan Sentul, Kepanjen Kidul, Kota Blitar, dan Subagio warga Kelurahan Beru, Wlingi, Kabupaten Blitar.

BACA JUGA: Belum Mengakui NKRI, Napi Terorisme di Lapas Blitar Tidak Mendapat Remisi

Kurniawan ditangkap sekitar pukul 15.52 WIB sedangkan Subagio ditangkap pukul 18.20 WIB, Terakhir, tim menangkap Joan pada pukul 20.30 WIB.

Pasca penangkapan Joan, suasana di lokasi penangkapan terlihat steril dari aktivitas warga. Banyak anggota polisi berjaga di sepanjang jalan masuk.

Sugiono, seorang warga setempat mengatakan, Joan dikenal sebagai pribadi yang ramah. Ia bekerja di salah satu Bank Perkreditan Rakyat di Kota Blitar.

BACA JUGA: Warga Lamongan yang Pernah ke Suriah Dipantau Pergerakannya

Menurut Sugiono, Joan sehari-hari tinggal bersama istri dan dua anaknya. Anak pertamanya duduk di bangku SMA dan yang kedua mengenyam bangku SMP.

"Saya nggak tahu kalau ditangkap. Orangnya baik. Juga sering ikut kerja bakti juga," kata Sugiono, kepada wartawan Jumat 23 Agustus 2019 malam.

BACA JUGA: Terduga Teroris Magetan Diduga Anggota JI

Hingga malam, petugas masih melakukan penggeledahan di rumah Joan. Tidak ada yang bisa dikonfirmasi terkait penangkapan terduga teroris tersebut.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar yang berada di lokasi hanya membenarkan peristiwa penangkapan tiga terduga teroris tersebut dan enggan berkomentar banyak.

"Betul ada kegiatan. Kami hanya dimintai pendampingan. Detailnya saya nggak bisa ngomong," kata Adewira sambil berlalu.