Jumat, 01 August 2025 04:00 UTC

Ilustrasi penganiayaan.
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Tiga pelajar SMA Negeri di Kabupaten Banyuwangi diduga menjadi korban pengeroyokan dari kakak kelasnya.
Dua korban merupakan pelajar kelas 11, sedangkan satu korban masih duduk di bangku kelas 10 sekolah yang sama. Akibat perbuatan itu, korban mengalami luka lebam pada mata kiri, kepala, dan keluar darah pada hidungnya.
Atas kejadian yang menimpa korban tersebut, orang tua korban tidak terima dan melaporkan kejadian itu ke Polresta Banyuwangi, Rabu dini hari, 30 Juli 2025.
Moch. Ihrom, salah satu orang tua korban, menjelaskan pengeroyokan yang menimpa anaknya terjadi Selasa 29 Juli 2025, sekitar jam 3 sore. Saat anaknya pulang sekolah, mampir di salah satu warung yang berada di Jalan Teratai Kelurahan Banjarsari.
BACA: Damkar Bantu Tiga Santri Kabur dari Pesantren akibat Perundungan
Di warung tersebut, korban membeli rokok eceran, namun tiba tiba ada kakak kelas yang menghampiri dan langsung marah melihat korban merokok dengan memakai seragam sekolah.
"Tak hanya marah-marah, anak saya langsung dipukul dua sampai tiga kali di bagian mata dan kepala," ujarnya, Jumat, 1 Agustus 2025.
Parahnya tidak berhenti di situ, merasa kurang puas memukul korban di warung, selanjutnya pelaku menggiring korban menuju rel kereta api yang lokasinya di lingkungan Watubuncul, Kelurahan Boyolangu.
Sampai di lokasi yang sepi tersebut, pelaku memanggil 10 orang temannya untuk beramai ramai mengeroyok korban.
"Di sana ada satu adik kelas yang juga dipukul, jadi jumlahnya tiga," katanya.
Pengeroyokan ini telah dilaporkan ke Unit Pidana Umum (Pidum) Polresta Banyuwangi. Langkah itu terpaksa dilakukan orang tua korban karena luka yang dialami anaknya parah dan agar perundungan atau bullying ini tidak terjadi lagi di kalangan siswa sekolah yang notabene favorit di Banyuwangi.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak sekolah belum bisa memberikan penjelasan mengenai kejadian tersebut.
BACA: MPLS SLB ACD Pertiwi Kota Mojokerto Diisi Sosialisasi Pencegahan Perundungan
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Siti Mafrochatin Ni'mah menyayangkan kejadian tersebut. Pihaknya mendesak pihak sekolah menyelesaikan kasus tersebut.
"Sangat disayangkan tindakan pengeroyokan seperti ini. Apalagi ini dilakukannya di luar jam sekolah. Saya harap pihak sekolah menyelesaikan kasus ini," kata Ni'mah.
Menanggapi laporan salah satu orang tua korban ke aparat kepolisian, Ni'mah menganggap hal itu wajar karena ini merupakan pelanggaran yang cukup berat.
Sehingga diharapkan ini bisa memberikan pelajaran bagi pelaku, orang tua pelaku, dan pihak sekolah.
"Ya, siapa yang enggak marah anaknya dipukul. Tapi saya berharap ini bisa diselesaikan dengan kekeluargaan karena baik pelaku maupun korban masih kategori di bawah umur," katanya.
