Logo

Tiga Bulan, 2.000 Ayam Terpanggang dan 20 Bangunan Terbakar di Mojokerto

Reporter:,Editor:

Kamis, 19 September 2019 04:39 UTC

Tiga Bulan, 2.000 Ayam Terpanggang dan 20 Bangunan Terbakar di Mojokerto

Ilustrasi kebakaran oleh Gilas Audi

JATIMNET.COM, Mojokerto – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menyebut terdapat 20 kebakaran dalam tiga bulan terakhir. Dua kebakaran terakhir melahap kandang ayam dan membakar 2.000 ekor ayam di dalamnya, serta sebuah rumah penduduk dengan total kerugian mencapai Rp 406 juta.

Kebakaran yang menghanguskan 2.000 ekor ayam berusia 20 hari beserta kandang seluas 15x20 meter per segi terjadi di Desa Betro, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, pada Selasa, 17 September 2019. Kebakaran diduga muncul karena slang gas LPG di kandang tersebut bocor. 

Api yang berhasil dipadamkan pada pukul 23.12 WIB itu telah menghanguskan ayam dan bangunan dengan kerugiannya mencapai Rp 400 juta.

BACA JUGA: Dilaporkan Nasabah Mojokerto, PT RHS Klaim Punya Aset untuk Kembalikan Uang

Berikutnya, giliran rumah penduduk Dusun Tumpak, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, terbakar pada Rabu, 18 September 2019, pukul 22.45 WIB.

"Sumber api diketahui, berawal dari pemilik rumah yang sedang memasak menggunakan bahan kayu bakar. Nah, dapurnya terbuat dari bahan batu bata, saat itu angin cukup kencang, membuat api berkobar dan membakar sekeliling dinding dapur yang terbuat dari gedeg atau bambu," papar Moch. Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Rabu 18 September 2019.

Api yang membakar bagian dapur seluas 3x4 meter per segi berhasil dipadamkan pada pukul 00:30 WIB setelah warga memanggil petugas pemadam kebakaran. Kerugian material mencapai Rp 6 juta.

Dua kebakaran itu menggenapi jumlah peristiwa mencapai 20 kasus dalam tiga bulan terakhir. Sebagian besar kebakaran menurut Zaini terjadi terjadi pada bangunan baik rumah maupun tempat industri.

BACA JUGA: Pelantikan, PDIP Pimpin DPRD Kota Mojokerto

Ia mengimbau agar warga lebih waspada dalam menggunakan peralatan memasak terutama kompor, pembakaran sampah yang sembarangan, serta terpenting segera menghubungi petugas pemadam kebakaran jika menemukan atau melihat titik api. 

“Angin bertiup kencang di musim kemarau, agar warga waspada,” katanya.