Logo

Tidur dengan Kipas Angin atau AC, Lebih Merugikan Mana?

Reporter:

Jumat, 11 January 2019 11:39 UTC

Tidur dengan Kipas Angin atau AC, Lebih Merugikan Mana?

Ilustrasi kipas angin. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebagian orang sering tidur dengan menyalakan kipas angin atau pendingin ruangan (AC) ketika terasa gerah. Pilihan itu digunakan agar bisa tidur nyenyak. Namun, bagaimana pendapat ahli mengenai hal itu?.

Mengutip LiveScience, seorang ahli paru Len Horovitz di Lenox Hill Hospital di New York City menyatakan, bahaya yang ditimbulkan dari kipas angin sebenarnya lebih ringan daripada AC yang dibiarkan menyala pada malam hari.

Ia menyarankan, jika tidur dengan AC menyala di malam hari, sebaiknya udara tidak bertiup langsung ke arah Anda dan suhunya tidak boleh lebih rendah dari 20 derajat Celcius.

Sedangkan jika tidur dengan menyalakan kipas angin, Horovitz menyarankan jangan meletakkan kipas terlalu dekat dengan saat tidur dan jangan sampai tiupan anginnya mengarah langsung pada Anda.

BACA JUGA: ICJR Dorong Pemerintah Legalkan Ganja Untuk Kesehatan

Sebaiknya Anda memasang saringan udara di kamar tidur untuk menjaga diri dari debu dan substansi lain yang menyebabkan alergi.

Horovitz menjelaskan, segala sesuatu yang menimbulkan pergerakan udara yang cepat, termasuk kipas angin, dapat menguapkan kelembaban dari mulut dan saluran hidung, sehingga bisa kering.

“Kipas angin juga bisa menyebarkan debu, yang tentu saja mengganggu, terutama untuk orang yang memiliki alergi,” kata Horovitz.

BACA JUGA: Waspadai, Tubuh Langsing Bisa Berdampak Buruk Pada Kesehatan

Tak hanya itu, udara dingin juga dapat menyebabkan kontraksi otot, sehingga paparan udara dingin di malam hari dapat menyebabkan leher kaku di pagi hari.

Ia juga menyarankan, mencuci hidung sehari-hari dengan garam atau apa pun yang mengandung garam, dapat mengatasi hidung kering, hidung tersumbat, dan masalah hidung lainnya.