JATIMNET.COM, Surabaya - Pebalap Aprilia Gresini, Andrea Iannone terancam hukuman empat tahun larangan tampil di MotoGP setelah dinyatakan positif doping. Kasus ini diketahui ketika usai Grand Prix (GP) Malaysia, November 2019 lalu. 

Setelah dinyatakan positif, Iannone menerima hukuman skorsing dari Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM). Hasil tes ketika itu menyatakan Iannone positif doping jenis drostanolone. Pihak mantan pebalap Ducati itu kemudian mengajukan banding dan meminta tes ulang (sampel B) pada Selasa 7 Januari 2020. 

Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari FIM atau World Anti-Doping Agency (WADA). Laporan dari La Gazzetta dello Sport, hasil tes sampel B Iannone tetap positif namun hanya sedikit kandungan drostanolone yang terdeteksi. 

Pengacara Iannone, Antonio De Rensis, mengklaim kliennya terkontaminasi makanan di Malaysia yang mengandung drostanolone. "Hasil analisis menunjukkan adanya metabolit yang sama, namun ini dalam jumlah kecil," ungkap pengacara Iannone, Antonio De Rensis.

BACA JUGA: Lorenzo Usul Tiga Pebalap yang Layak Gantikan Posisinya

Meski kandungan hanya sedikit dan mengklaim tidak sengaja mengkonsumsi drostanolone, Iannone tetap terancam hukuman berat. Dikutip dari Bike Sport News, pembalap berusia 30 tahun ini berpeluang mendapat hukuman larangan tampil empat tahun karena sampel B tetap positif.

Pihak Iannone masih akan menjalani skenario 'tidak sengaja' mengkonsumsi drostanolone. Iannone dan pengacaranya akan berusaha memperdebatkan kasus ini dalam sidang disipliner. Setelah itu vonis akan dikeluarkan dalam waktu 45 hari ke depan.

"Saya tidak punya rencana B. Yang penting adalah kembali ke Aprilia. Balap motor adalah hidup saya. Saya tidak bodoh untuk mempertaruhkannya," ujar Iannone.

Seri pertama MotoGP 2020 akan berlangsung di Qatar, 6-8 Maret 2020 mendatang. Iannone sudah dipastikan absen dalam sesi pramusim 2020. Posisinya bakal digantikan oleh Bradley Smith.