Jumat, 03 July 2020 05:00 UTC
MENINGGAL. Jenazah dr Abd Cholig Saat Disholati, Sebelum Dimakamkan di Daerah Benowo, Surabaya.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Dokter senior di Probolinggo meninggal karena Covid-19. Ia adalah dr Abd Cholig berusia 73 tahun, merupakan dokter umum yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).
Pria kelahiran Surabaya, tahun 1947 tersebut, telah berkiprah di dunia kesehatan di Kota Probolinggo sejak tahun 1980 memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit bawaan diabetes.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kota Probolinggo, dr Abraar Khuddah mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, dr Cholig bertugas sebagai pengampu di BPJS dan melayani banyak pasien. Almarhum dinyatakan positif Covid-19, setelah IGM (Immunoglobulin) positif/reaktif oleh RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Dua kali swab, hasilnya positif, almarhum dirujuk ke RSUD dr Mohamad Saleh. Kemudian menjalani terapi Covid-19, namun karena kegagalan multi organ dalam tubuhnya, bersangkutan tidak mampu bertahan hidup dan meninggal dunia.
BACA JUGA: Pasien Positif Covid-19 di Kota Probolinggo Meningkat
“Hari ini dunia kesehatan Kota Probolinggo, telah kehilangan seorang pahlawan kesehatan. Mudah-mudahan amal dan segala perbuatan dokter Cholig, diterima di sisi Allah SWT," kata pria yang juga menjadi Direktur RSUD dr Mohammad Saleh, Kamis 2 Juli 2020.
Atas sepeninggalnya dr Cholig, dr Abraar berharap perilaku baik yang telah dilakukan dokter senior tersebut, menjadi teladan bagi dokter-dokter junior di Kota Probolinggo."Beliau adalah senior, bapak kami, bapak kesehatan di Kota Probolinggo. Kami sangat berduka, atas kepergian dr Cholig,"pungkasnya.
Terpisah istri dari dr Cholig, Wahyu mengungkapkan, sejatinya seuaminya akan memeriksakan sinusitis yang diderita ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan, pada Rabu 1 Juli 2020.
BACA JUGA: Ibu Baru Melahirkan di Probolinggo Terkonfirmasi Covid-19
pada Rabu pagi, bersangkutan masuk (RSUD Waluyo Jati). Lalu pada Rabu malam, bersangkutan diantar ke RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.
"Sebenarnya akan diopname ke Lavalet atau akan dibawa Madiun, karena Lavalet penuh, diusahakan disini bisa. Akhirnya dirawat disini,” terang Wahyu.
Lanjutnya, dr Cholig sendiri sempat mengalami sesak nafas, diare dan tidak nafsu makan beberapa hari sebelum masuk rumah sakit untuk opname. "Kami semayamkan jenazah dr Abd Cholig, di makam keluarga di daerah Benowo, Surabaya," katanya.