Logo

Pasien Positif Covid-19 di Kota Probolinggo Meningkat

Reporter:,Editor:

Kamis, 02 July 2020 04:40 UTC

Pasien Positif Covid-19 di Kota Probolinggo Meningkat

PENAMBAHAN. Grafis Jumlah Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19, di Kota Probolinggo.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Jumlah pasien terkonfirmasi positif Corona Virus Disease atau Covid-19 di Kota Probolinggo meningkat drastis. Berdasarkan data per Rabu 1 Juli 2020 malam, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo, ada 70 pasien positif Covid-19. 

Rinciannya, 26 orang dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh; 4 orang dirawat di Surabaya; sembuh 37 orang dan meninggal 3 orang. Saat ini RSUD setempat juga merawat pasien COVID 19 dari luar kota, 2 dari Kabupaten Probolinggo; 1 dari Kabupaten Pasuruan; 1 dari Sidoarjo dan 1 dari Surabaya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan P2KB, dr NH Hidayati mengatakan, ada 16 pasien baru terkonfirmasi positif setelah hasil pengambilan swab seluruhnya keluar bersamaan, meskipun tes dilaksanakan di waktu berbeda.

Mulai dari swab pada 20 Juni, kemudian dikirim ke Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya, dan hasilnya keluar pada 1 Juli sebanyak 12 orang positif Covid-19.

BACA JUGA: Sebelum Balik ke Ponpes, Santri Asal Probolinggo Jalani Rapid Test

Tiga orang Klaster Surabaya, yakni dua warga Kelurahan Tisnonegaran dan satu warga Kelurahan Kademangan. Dua orang warga Kelurahan Triwung Kidul; satu warga Kelurahan Sumber Taman; satu warga Kelurahan Kebonsari Wetan. Lima warga klaster Sidoarjo berasal dari Kelurahan Triwung Lor.

Lalu swab pada 29 Juni, juga dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya dan hasilnya 3 orang positif. Yakni seorang perempuan dari Kelurahan Jrebeng Wetan yang tertular dari suaminya yang opname di Palembang; satu warga Kelurahan Jrebeng Wetan dan Kelurahan Ketapang.

Serta swab pada 30 Juni, seorang warga dari Kelurahan Mayangan diperiksa di RSUD dr Mohamad Saleh dan hasilnya positif.

dr Ida menyebutkan, jika penambahan pasien baru lewat transmisi lokal di Kota Probolinggo cukup tinggi. Untuk mengendalikannya, dr Ida meminta masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Ibu Baru Melahirkan di Probolinggo Terkonfirmasi Covid-19

Selain menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, masyarakat disarankan tidak saling berjabat tangan. “Hindari kerumunan, reuni atau arisan mohon di-pending dulu. Kota Probolinggo dengan transmisi lokal berpotensi meningkatkan penyebaran virus, jadi tolong dihindari,”imbaunya.

Menurut dr Ida, pihaknya sebenarnya telah berupaya maksimal dalam melakukan tahapan penanganan Covid-19. Baik melalui rapid tes; tracing penyelidikan epidemologi dengan siapa pasien melakukan kontak erat; dan treatmen berupa pengobatan.

“Seperti isolasi di rusunawa, karantina semacam itu adalah cara ampuh dan mudah mengurangi transmisi lokal. Kami berharap jangan memberikan stigma negatif kepada mereka yang sudah menjalani rapid test dan terkonfirmasi positif, karena kami akan kesulitan,”pungkasnya.

dr Ida menekankan, agar lansia dan balita yang beresiko tinggi terpapar Covid-19 tidak mudah keluar rumah, serta menghindari kerumunan.

BACA JUGA: Obyek Wisata di Probolinggo Segera Dibuka, Termasuk Bromo

Sementara Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 , dr Abraar HS Kuddah menambahkan, masih adanya masyarakat yang tidak menjalani protokol kesehatan, membuat perkembangan pasien Covid-19 semakin meningkat.

Beberapa klaster terbentuk, akibat adanya seorang pasien dari luar kota yang datang ke Kota Probolinggo, tanpa mengikuti prosedur yang benar.

“Kemungkinan ada kelalaian dari keluarga, tanpa protokol kesehatan membawa keluarganya ke Kota Probolinggo sehingga mereka semua terpapar Covid-19. Mereka terkonfirmasi positif walaupun tanpa gejala, dan kondisinya baik-baik saja,” jelasnya.

Lanjut dr Abraar, apabila ada keluarga dari luar kota yang sengaja dibawa ke Kota Probolinggo karena kepercayaannya pada RSUD dr Mohamad Saleh, tetap harus mengikuti prosedur kesehatan.

BACA JUGA: Menuju New Normal Pelaku Wisata di Bromo Aksi Bagi-bagi Masker

“Biarkan rumah sakit, yang merujuk ke tempat kami. Jangan sesekali mengambil langkah pulang paksa dibawa ke Kota Probolinggo lewat UGD , seperti halnya pasien biasa. Kejadian ini cukup membuat kami khawatir karena justru penambahan terjadi dari pasien tersebut,”imbaunya.

Plt Direktur RSUD dr Mohammad Saleh tersebut kembali menegaskan, jika Covid-19 merupakan virus yang bisa dikendalikan, asalkan ditangani secara isolasi yang baik dan benar. 

Secara umum data Covid-19 di Kota Probolinggo, untuk ODP (Orang Dalam Pemantauan) berjumlah 374 orang (dalam pemantauan 13 orang, sudah pemantauan 361 orang).

Lalu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 40 orang, selesai pengawasan 32 orang, dalam pengawasan 3 orang, meninggal 5 orang.