Logo

Menuju New Normal Pelaku Wisata di Bromo Aksi Bagi-bagi Masker

Reporter:,Editor:

Selasa, 30 June 2020 10:00 UTC

Menuju <em>New Normal</em> Pelaku Wisata di Bromo Aksi Bagi-bagi Masker

PEMBAGIAN. Aksi Bagi-bagi Masker Oleh Para Pelaku Wisata, di Rest Area Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo - Guna mendukung persiapan tatanan hidup baru atau new normal, sejumlah pelaku wisata di kawasan obyek wisata Gunung Bromo Tengger Semeru melakukan aksi bagi-bagi masker.

Pembagian masker dilakukan di jalur utama menuju Gunung Bromo, atau tepatnya sekitaran rest area Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Selasa 30 Juni 2020. 

Mereka yang terlibat, diantaranya para pengusaha hotel (PHRI), pramuwisata (HPI) dan penyedia jasa sewa jeep Bromo (Patra) di sekitaran obyek wisata Gunung Bromo, wilayah Kabupaten Probolinggo.

Sasaran pembagian masker sendiri, ditujukan bagi warga sekitar yang masih belum tertib protokol kesehatan yakni dalam menggunakan masker. Diharapkan melalui langkah tersebut, masyarakat bisa teredukasi dalam menjalankan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Obyek Wisata di Probolinggo Segera Dibuka, Termasuk Bromo

Ulfi Siti Ayunita salah seorang pengguna jalan mengaku mendukung adanya pembagian masker. Selain mengajarkan warga tertib menggunakan masker, warga juga bisa aman kesehatannya dari penyebaran Covid-19.

"Mendukung sekali adanya pembagian masker ini, karena saya sendiri juga lupa tadi gak pakai. Soalnya buru-buru mau ke rumah saudara," katanya, Selasa 30 Juni 2020.

Koordinator Aksi, Digdoyo Djamaludin mengatakan adanya aksi sendiri sebagai bukti jika para pelaku wisata di kawasan obyek wisata Bromo itu telah siap memasuki era new normal atau tatanan hidup baru.

Kesiapan sendiri dimulai dengan edukasi ke masyarakat, serta nantinya protokol kesehatan ketat diterapkan bagi wisatawan yang hendak berwisata, saat obyek wisata Gunung Bromo dibuka.

BACA JUGA: Dampak Covid-19, Tiga Hotel di Bromo Tutup

"Harapan kami para pelaku wisata, agar segera wisata Gunung Bromo kembali dibuka. Karena sudah 6 bulan kami tiarap, dan kami hanya menunggu-menunggu kapan akan dibuka," kata pria yang juga Ketua PHRI, Kabupaten Probolinggo tersebut.

Digdoyo menjelaskan, akibat penutupan wisata Gunung Bromo tingkat hunian sepi tamu. Dimana membuat hampir semua hotel, yang berada di Kecamatan Sukapura memilih merumahkan para pegawainya.

"Ini sekarang ada 371 pegawai hotel yang dirumahkan, belum lagi yang di PHK ada sekitar 40 an orang. Mereka kini masih menunggu, kapan dipanggil kembali kerja," katanya.

Menyikapi hal itu, pria yang akrab disapa Pak Yoyok tersebut berharap, agar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru kembali dibuka. Dengan harapan, wisatawan bisa kembali berwisata di salah satu gunung tercantik di dunia tersebut.