Rabu, 01 July 2020 11:20 UTC
PELAYANAN. Santri Asal Kota Probolinggo Saat Menjalani Rapid Test di Rumah Dinas Wali Kota.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Guna memastikan kondisi para santri asal Kota Probolinggo benar-benar sehat dan bebas dari Corona Virus Disease atau Covid-19. Pemerintah kota, memberikan layanan fasilitas rapid test gratis bagi para santri yang akan kembali ke pondok pesantrennya. Rapid test sendiri, digelar ruang rapat rumah dinas walikota Selasa 30 Juni 2020 malam.
Kepala Puskesmas Jati, dr Endah Ayu Lestari mengatakan, rata-rata yang menjalani rapid test adalah santri yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton. Dalam tahapan rapid test, sebelum masuk ke ruangan, semua santri diharuskan mendaftar dengan menunjukkan identitas.
Santri juga wajib memakai masker, mencuci tangan, jarak antrean pun dibatasi. Petugas kesehatan dari puskesmas Jati juga berpakaian APD (Alat Pelindung Diri) lengkap.
"Karena santri akan kembali ke pondoknya, maka dibutuhkan skrining awal. Karena sebelum masuk wilayah pondok, santri memang harus dalam keadaan sehat," katanya.
BACA JUGA: Ibu Baru Melahirkan di Probolinggo Terkonfirmasi Covid-19
dr Endah menjelaskan, skrining sendiri dilakukan guna mengetahui, apakah hasil rapid test para santri reaktif atau tidak. “Untuk surat keterangannya, kami arahkan ke puskesmas untuk diambil hari Rabu 2 Juli 2020. Alhamdulillah sekilas hasilnya non reaktif semua, Santri-santri juga dalam keadaan baik,” ia menerangkan.
Sementara Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin menjelaskan, ihwal adanya rapid test setelah dirinya dihubungi Ketua DPRD Abdul Mujib. Bahwa santri yang domisili di Kota Probolinggo akan segera kembali ke pondoknya.
Setelah mendapati informasi tersebut dirinya terang Hadi, langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan P2KB terkait ketersediaan alat rapid test. “Saya berinisiatif untuk melakukan rapid test khusus bagi santri warga Kota Probolinggo yang akan kembali ke pondoknya. Tentunya santri membutuhkan surat keterangan sehat," katanya.
Habib Hadi sapaan akrabnya berharap dengan rapid test dan surat keterangan untuk Pondok Pesantren yang dituju yaitu Nurul Jadid, dapat menjelaskan bahwa anak-anak ini kondisinya sehat sesuai hasil pemeriksaan yang ada.
BACA JUGA: Rapid Tes Sebelum Santri Masuk Pesantren Dinilai Perlu
Karena jumlahnya banyak, lanjut Habib Hadi, ia menyelenggarakan rapid test di rumah dinas supaya penanganan cepat. Hadi menambahkan, kebijakan rapid test tidak hanya untuk santri yang berdomisili di Kota Probolinggo, dan mondok di luar kota.
Tapi juga berlaku bagi santri, yang bukan warga kota tetapi mondok di Kota Probolinggo. Dimana dananya akan difasilitasi, lewat CSR (Corporate Social Responsibility). Wali Kota Habib Hadi memahami apabila ada wali santri yang bingung, ketakutan atau berat akan biaya rapid test.
“Dengan tes ini justru biar ada ketenangan, kepastian karena orangtua ingin anak-anaknya melanjutkan pendidikan. Jangan terpengaruh informasi media sosial yang belum tentu benar, jangan takut dengan opini yang berkembang. Disinilah pemerintah hadir untuk mengambil langkah yang tepat,” ia menandaskan.