Jumat, 05 June 2020 06:20 UTC
Penasehat Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah
JATIMNET.COM, Surabaya - Penasehat Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah mengapresiasi perhatian yang ditunjukkan Pemprov Jatim pada pesantren.
Menurutnya, beberapa bantuan seperti alat pelindung diri (APD) untuk tiap Pusat Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren), vitamin C, menyediaan tempat cuci tangan, hand sanitizer, masker dan disinfektas sudah sangat baik.
Namun, kata Anik, ada hal yang juga harus diperhatikan Pemprov Jatim, yakni soal edukasi protokol kesehatan. Penting sekali bagi pengurus pondok pesantren mendapatkan sosialisasi terkait kesadaran dan pola hidup sehat.
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah rapid tes gratis. "Ini bisa dilakukan dengan dua model, bisa sebelum anak masuk pondok pesantren atau saat sudah ada dalam pondok pesantren," ujar Anik dalam keterangan resminya, Jumat 5 Juni 2020.
BACA JUGA: Subsidi Pemerintah Daerah Sangat Ditunggu Saat Pengaktifan Pesantren
Bila tes dilakukan saat santri sudah masuk pesantren, Anik yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim itu berharap ada ruang isolasi yang disiapkan. Sehingga begitu hasilnya reaktif bisa langsung karantina mandiri sembari menunggu swab.
Dua hal terakhir ini dipandang penting bagi Anik. Mengingat pemerintah terus mematangkan wacana pengembian aktivitas belajar mengajar di pesantren. PKB Jatim, kata dia, berkomitmen untuk terus memperjaungkan agar pondok pesantren mendapatkan jaminan kesehatan.
"kami tidak ingin ada klaster baru penyebaran covid-19 di Jawa Timur, seperti yang terjadi di Inggris dan Korea Selatan setelah dibukanya sekolah. Di dua Negara tersebut muncul claster baru setelah anak-anak kembali sekolah selama 10 hari dan pada akhirnya ditutup kembali," katanya.
Lingkungan pendidikan pensantren merupakan lingkungan pendidikan yang tidak sama dengan lingkungan pendidikan pada umumnya, yaitu hidup komunal. Maka diperlukan bantuan dari pemerintah terutama soal saranaa dan prasarana. Seperti ruang tidur santri, ruang belajar santri dan sanitasi yang sesuai dengan stadart kesehatan.
BACA JUGA: New Normal bersama Covid, Pemerintah Diminta Perhatikan Pesantren
“Fasilitas yang sesuai standart dan pemenuhan kebutuhan gizi, vitamin dari para santri. Saya yakin, penyebaran Covid-19 tidak akan terjadi di pesantren,” terangnya.
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu mengaku telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Ketua Gugus Tugas Jawa Timur guna memastikan pesantren sebagai kelompok masyarakat yang rentan terhadap penyebaran Covid-19 agar diperhatikan.
Kendati demikian, Anik menuturkan, perlunya koorninasi lanjutan karena harus melibatkan kabupaten/kota setempat. “Kerja sama, koordinasi pemprov dan pemkab/pemkot yang dikawal oleh Fraksi PKB daerah setempat mempermudah kerja-kerja penangan covid-19,” tandasnya.