Senin, 07 December 2020 08:40 UTC
TERPAPAR. Bupati Tantri Saat Melakukan Teleconfrence Lewat Layanan Zoom, Bersama Tim Satgas Covid-19, Sejumlah OPD dan Awak Media. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari terpapar Covid-19, usai melakukan perjalanan ke sejumlah kota melalui jalur darat.
Informasi tersebut, disampaikan Bupati Tantri saat melakukan teleconfrence lewat layanan zoom, bersama Tim Satgas Covid-19, sejumlah OPD terkait dan awak media, Senin 7 Desember 2020.
Bupati Tantri mengungkapkan, gejala Covid-19 mulai ia rasakan pada Sabtu 21 November 2020 lalu. Saat itu kondisi badannya terasa lemas, disertai rasa ngantuk yang luar biasa.
"Jadi gak pernah saya ngantuk seperti itu, kalo ngantuk di jam 1 dan jam 2 (siang hari) wajar, tapi waktu itu masih jam 10 pagi, saya sudah merasa ngantuk dan badan lemes,"ujarnya.
BACA JUGA: 39 ASN di Probolinggo Terpapar Covid-19
Kondisi tersebut, terang Tantri berlanjut hingga keesokan harinya pada Minggu 22 November 2020. Di mana gejalanya masih sama, namun disertai juga nyeri tulang. “Waktu itu saya berfikir kecapean, karena sehari sebelum gejala terasa, saya bepergian ke sejumlah kota," ia menuturkan.
Bupati Tantri menyebut, ia mulai curiga setelah hari Senin 23 November 2020 kondisi badannya tak kunjung membaik. Karena khawatir terpapar Covid-19, ia lantas membeli rapid swab antigen.
"Nah Senin siang itu, saya batalkan semua agenda karena masih gak enak badan. Dan saya rapid swab sendiri, karena memang suda terbiasa melakukannya sendiri. Waktu itu saya baca hasilnya tidak biasa, jika biasanya hasilnya strip satu namun kali ini strip dua," ujar Tantri.
BACA JUGA: 22 Nakes Terpapar Covid-19, RSUD dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo Lockdown
Mendapati itu, Bupati Tantri mengaku langsung menghubungi pihak laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) dimana hasilnya dinyatakan positif Covid-19. Saat itu juga, dirinya langsung melakukan isolasi mandiri di rumah, serta dilakukan pengambilan sample.
"Karena kondisinya sudah larut malam, saya akhirnya berdiskusi dengan dr Shodiq (Kadinkes Kabupaten Probolinggo), dan pada hari Selasanya 24 November 2020 saya bergeser ke rumah isolasi," katanya.
Namun demikian, setelah menjalani isolasi selama 12 hari Bupati Tantri menyampaikan, ia akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah dan berkumpul lagi bersama keluarga. Itu setelah pada Minggu 6 Desember 2020 kemarin, hasilnya swabnya keluar dan dinyatakan negatif Covid-19.
"Tapi meskipun sudah dinyatakan negatif, sesuai dengan SOP, saya tetap harus menjalani karantina selama 14 hari. Saya juga tetap pakai masker N-95, dan seminim mungkin berinteraksi dengan keluarga,"tandasnya.
Atas apa yang dialaminya, Bupati Tantri kembali mengimbau masyarakat, agar terus tertib protokol kesehatan. Jaga daya tahan tubuh, melalui konsumsi makanan yang sehat, olah raga dan pola hidup bersih.
Sementara, Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19, Kabupaten Probolinggo, dr Dewi Vironica meminta masyarakat agar terus melakukan 3 M Yakni mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker, serta hindari kerumunan.
"Jadi tetap pada tupoksinya masing-masing, biarkan pemerintah fokus pada 3 T dalam upaya pencegahan Covid-19 yakni Tracing, Testing dan Treatment,"jelasnya.