Minggu, 08 May 2022 08:00 UTC
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat melakukan sidak di kandang sapi Desa Kedungpring, Balongpanggang, Gresik. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta pasar hewan di empat Kabupaten untuk sementara ditutup, dan segera dilakukan isolasi bagi ternak hewan yang terjangkit wabah.
Ribuan ternak sapi yang tersebar di empat Kabupaten di Jawa Tmur, terserang wabah penyakit menular akut, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), hal itu diketahui saat ia sidak ke Desa Kedungring, Balongpanggang, Gresik.
Gubernur Jawa Timur melakukan sidak langsung ke kandang ternak sapi di Desa Kedungpring, dan mendapati 35 ternak sapi yang terjangkit penyakit menular akut, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Bersamaan itu, Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, didampingi Dinas Peternakan Jawa Timur langsung melakukan isolasi serta penyemprotan hewan ternak agar tidak menulari hewan yang lain.
Menurut laporan dari Dinas Pertanian Jawa Timur, terdapat sebanyak 1.247 ternak sapi, di empat kabupaten di Jatim, antara lain kabupaten Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto terkena wabah.
Khofifah indar parawansa, Gubernur Jawa Timur meminta seluruh pasar hewan di empat kabupaten yang terjadi wabah, untuk sementara ditutup tidak diperbolehkan beroperasi.
"Untuk sementara ditutup. Langkah ini dilakukan, sebagai upaya memutus rantai penyebaran wabah, agar tidak semakin meluas," terang Khofifah disela-sela peninjauan kadang sapi di Kedungpring, Sabtu 7 Mei 2022 kemarin.
Menurut khofifah, Penyakit Mulut dan Kuku diatas itu hanya menular pada hewan dan tidak kepada manusia, sementara itu penanganannya sama dengan wabah virus covid 19, perlu adanya isolasi dan penyemprotan.
Sementara pemilik kandang sapi, Bakri menjelaskan, sapi yang terjaring penyakit itu kondisi sapinya panas, demam dan mulut keluar seperti lendir, dan tidak mau makan dan kondisinya lemas .
"Awalnya sapi yang ada di kandang yang cirinya cirinya seperti di atas itu cuman satu ekor, namun dengan berjalannya waktu menjadi bertambah menjadi 35 ekor sapi," katanya dikonfirmasi.
Setelah mengetahui sapi yang ada di kandang mengalami sakit, pihaknya langsung menghubungi dokter hewan setempat dan dalam kurun waktu lima hari sekali sapi-sapi dilakukan penyuntikan.
Dengan adanya wabah ini ia berharap agar ke depannya agar Dinas terkait, supaya sesering mungkin melakukan pengecekan pada hewan ternak yang ada di kandangnya dan juga kandang sapi lain.
