Senin, 16 November 2020 14:10 UTC
SALVAGE. Proses evakuasi peti kemas milik MV Mentari Crystal yang tenggelam di perairan Tanjung Perak pada Sabtu 15 November 2020, pukul 21.00 WIB. Foto: Pelindo III.
JATIMNET.COM, Surabaya – Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Teluk Lamong mengalami gangguan. Salah satu penyebabnya adalah tenggelamnya MV Mentari Crystal milik PT Mentari Mas Multimoda di dermaga domestik Teluk Lamong, pada Sabtu 15 November 2020, sekitar pukul 21.00 WIB.
Tenggelamnya kapal tersebut kini tengah diselidiki Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Namun dugaan awal tenggelamnya kapal tersebut disebabkan gangguan keseimbangan.
Kepala Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Sudiono mengakui tenggelamnya kapal tersebut berdampak pada aktivitas bongkar muat. Regulator Pelabuhan Tanjung Perak langsung memindahkan kegiatan bongkar muat di terminal terdekat.
“Memang ada dampak, tapi kami langsung melakukan penanganan, yakni memindahkan kegiatan (bongkar muat) ke terminal lain,” kata Sudiono dalam konferensi pers secara daring, Senin 16 November 2020.
BACA JUGA: Kapal Curah Kering Raksasa Singgah di Teluk Lamong
Namun pihaknya tidak merinci jumlah kapal yang dipindahkan. Dia hanya menegaskan setelah pemindahan bongkar muat, tidak ada hambatan arus logistik di pelabuhan.
Adapun manajemen PT Terminal Teluk Lamong (TTL) langsung bekerja sama dengan regulator dan pemilik kapal untuk melakukan evakuasi. Tujuannya agar kegiatan bongkar muat di Teluk Lamong tidak terganggu.
“Kami sudah memasang rambu di lokasi tenggelamnya kapal. Selanjutnya akan dilakukan salvage agar lalu lintas tidak terganggu,” kata Direktur Utama TTL, Faruq Hidayat.
MV Mentari Crystal membawa 137 peti kemas dengan tujuan Surabaya-Kendari. Jadwal aktivitas pemuatan pada pukul 08.30 WIB dengan estimasi tuntas pukul 16.00 WIB. Namun kapal tersebut mengalami gangguan keseimbangan yang menyebabkan tenggelam di dekat dermaga domestik, pukul 21.00 WIB.
BACA JUGA: Pelabuhan Terminal Teluk Lamong Siap New Normal
Tenggelamnya kapal buatan Cina itu tidak menimbulkan korban. Sementara pemilik kapal masih menghitung kerugiannya. PT 3M, selaku shipping line berencana melakukan salvage bersama regulator dan operator pelabuhan. Sebab kapal tersebut masih berada di dasar laut.
Adapun Ketua Indonesia National Shipowner Association (INSA/Asosiasi Pemilik Kapal) Surabaya, Stenven Henry Lasewengan memuji gerak cepat evakuasi yang dilakukan semua pihak.
“Ini baru pertama kalinya (tenggelam dan evakuasi bersama) di Tanjung Perak, memang ada gangguan bongkar muat, tapi kemudian sudah berjalan normal,” kata pria yang juga Ketua Golf Surabaya itu.