Logo

Tembakau Petani di Probolinggo Sudah Terbeli Sejak Juli

Hasil Sidak DPRD di Sejumlah Gudang Tembakau
Reporter:,Editor:

Kamis, 03 September 2020 15:40 UTC

Tembakau Petani di Probolinggo Sudah Terbeli Sejak Juli

SIDAK. Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo sidak ke gudang tembakau, Kamis, 3 September 2020. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo melakukan sidak, Kamis, 3 September 2020, menindaklanjuti tutupnya sejumlah gudang pengepul tembakau akibat pandemi Covid-19 dan mengakibatkan kerugian bagi petani tembakau.

Hasi sidak ternyata sejumlah gudang tembakau sudah membeli tembakau petani sejak Juli 2020 lalu. Seperti di gudang tembakau Rejo Hasil, Kecamatan Paiton, yang bermitra dengan PT Djarum. Pemilik gudang setempat mengaku telah membuka gudang sejak 27 Agustus 2020.

DPRD juga mengecek gudang milik CV Sumber Anyar, Kecamatan Paiton. Pimpinan gudang setempat, Bambang Wahyudi, menyebutkan gudangnya telah buka dan melakukan pembelian tembakau petani sejak 15 Juli lalu.

BACA JUGA: Gudang Pengepul Tembakau Wajibkan Pekerja Rapid Test Covid-19

Bahkan tembakau petani saat ini yang terserap sudah mencapai 300 ton. Bambang mengaku pabrik rokok yang membeli tembakau yang dibelinya dari petani itu telah percaya kualitas tembakau tersebut.

"Kami buka lebih awal, karena sudah orderan (pesanan) pabrik, Pak. Saya ajukan contoh ke pabrik, ternyata cocok," katanya kepada wartawan saat ditemui di gudangnya.

Bambang mengatakan CV miliknya bekerjasama dengan tiga pabrik rokok di antaranya Pabrik Rokok 92, Noyorono Kudus, dan Gandum Malang. 

Bambang menyebut hampir tiap tahun pihaknya membeli atau menyerap tembakau petani sebanyak 500-600 ton dan ditargetkan tahun ini serapan tembakau petani di kisaran angka yang sama atau bahkan lebih.

Soal harga, Bambang menyebut saat ini di kisaran Rp36 ribu ke bawah per kilogram. Untuk kualitas daun bawahan, dihargai sekitar Rp26 ribu per kilogram.

"Untuk Noyorono ini, kami masih belum jalan. Kalau jalan, harganya bisa di atas pabrik-pabrik Malang," katanya. Bambang mengaku akan melakukan pembelian tembakau petani sampai Oktober 2020 mendatang.

BACA JUGA: Kesal Tak Laku Dijual Petani Probolinggo Bakar Tanaman Tembakaunya

Menyikapi temuan itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo Sugito menyampaikan pihaknya akan melakukan sinkronisasi bersama pihak terkait, termasuk menyangkut masalah harga pembelian tembakau yang terdapat perbedaan antar gudang.

"Tadi ada yang Rp36 ribu, lalu Rp26 ribu. Jadi, setelah ini akan kami sinkronkan bersama dinas terkait dan ini perlu ada regulasi. Jadi kita buat regulasi tanpa ada di lapangan khan enggak bisa. Ddengan temuan ini, kami akan pelajari bersama dinas yang bisa menangani betul secara teknis," ujarnya.

Meski demikian, tak semua gudang telah melakukan pembelian tembakau petani. Salah satunya, Gudang PT Alliance One yang berada di Kecamatan Kraksaan. Pimpinan gudang setempat mengaku masih menunggu keputusan perusahaan terkait volume pembelian tembakau petani.