Selasa, 30 August 2022 05:40 UTC
HARGA NAIK. Salah seorang pedagang telur ayam di Pasar Baru Kota Probolinggo, Selasa, 30 Agustus 2022. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Harga telur ayam di sejumlah lapak pedagang Pasar Baru Kota Probolinggo mengalami kenaikan secara signifikan. Kenaikan harga mulai terjadi sejak Senin, 29 Agustus 2022.
Salah seorang pedagang telur, Rohati, 45 tahun, mengatakan kenaikan harga telur ayam cukup drastis. Sebelumnya berada di kisaran Rp25 ribu hingga Rp28 ribu per kilogram, kini harganya malah melambung.
Saat ini, harga telur ayam sudah mencapai Rp35 ribu per kilogram. Harga tersebut naik sekitar Rp7.000 dari sebelumnya.
"Naiknya langsung drastis, padahal sebelumnya murah. Kalau penyebabnya saya kurang begitu tahu, harga sekarang mengikuti harga tengkulak," ujar Rohati, Selasa, 30 Agustus 2022.
BACA JUGA: Mahasiswa UB Olah Cangkang Telur Jadi Permen Kaya Kalsium
Rohati menyampaikan akibat kenaikan harga, tak sedikit pelanggannya yang protes. Para pelanggan mengeluhkan kenaikan harga telur yang naik drastis, apalagi mereka yang membeli telur untuk kebutuhan jualan makanan.
"Banyak yang ngeluh karena harga telur naik. Kalau pelanggan rumahan kebanyakan mengurangi jumlah pembeliannya. Berbeda dengan para penjual makanan, mereka mengaku keberatan adanya kenaikan harga itu, kata Rohati.
Rohati menyampaikan dengan kenaikah harga telur ayam, bukan malah membuatnya untung. Akan tetapi, malah mengurangi penghasilan karena sepinya pembeli. Jika sebelumnya sehari bisa mendapat penghasilan Rp500 ribu. Namun semenjak naiknya harga telur ayam, penghasilan dari penjualan telur berkurang hampir separuh.
BACA JUGA: Mahasiswa STIE Perbanas Manfaatkan Kulit Telur Jadi Bedak Tabur
"Kalau sekarang, tiap pulang yang palingan bawa uang Rp300 saja karena pembelinya sedikit," katanya.
Kondisi ini juga dibenarkan Nurhasan, 57 tahun, salah seorang pembeli telur ayam di Pasar Baru. Menurutnya, kenaikan harga telur ayam sangat membebani para konsumen, apalagi mereka yang kebutuhannya untuk jualan.
"Kalau pembeli seperti kami, masih bisa mengakalinya dengan mengurangi jatah belanja telur ayam. Berbeda bagi mereka yang jualan makanan pakai bahan telur ayam, pastinya mereka sudah kebingungan," katanya.