Logo

Tekan Stunting di Surabaya Lewat Budi daya Ikan dan Sayur Hidroponik

Reporter:,Editor:

Senin, 27 December 2021 13:00 UTC

Tekan Stunting di Surabaya Lewat Budi daya Ikan dan Sayur Hidroponik

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Angka stunting di Kota Pahlawan terus ditekan. Upaya yang dilakukan bukan sekadar sosialisasi dan intervensi saja, akan tetapi juga mendorong kader kesehatan, lurah, dan camat, untuk berinovasi agar stunting dapat tertangani dengan baik.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga menyampaikan kepada camat, lurah dan kader kesehatan supaya lebih giat lagi untuk membudidayakan ikan dan sayuran hidroponik. Menurut ia, budi daya ikan dan sayuran hidroponik, merupakan bagian dari inovasi yang bisa dijadikan jurus menekan angka stunting.

“Selain giatkan budidaya ikan dan sayur hidroponik, untuk mengatasi stunting di Kota Surabaya, harus diimbangi dengan ketelatenan dari masing-masing orang tua,” kata Eri.

Tak hanya itu, Eri juga memberikan saran kepada orang tua balita stunting untuk memperhatikan pola makan anaknya. Misal, memberi makanan yang mengandung protein minimal dua kali sehari dan bisa juga dengan menyajikan makanan dengan bentuk binatang atau bentuk lucu lainnya. “Kalau dibentuk makanannya kan anak bakal suka, sehingga anak akan tertarik,” ia mengungkapkan

Baca Juga: Ini Cara Mencegah Stunting pada Anak sejak Masa Kehamilan

Sementara kader kesehatan Kelurahan Bringin, Sri Nur Kumalasari mengaku akan bersama camat, lurah dan kader kesehatan lainnya mengajak warga untuk lebih giat membudidayakan ikan dan sayur hidroponik. “Sudah ada (budi daya) tinggal kita maksimalkan lagi,” kata Sri.

Ia menerangkan dari data Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM) total ada 14 balita stunting. Sementara itu, balita yang sudah mendapatkan permakanan ada empat orang. Dalam sehari, balita stunting tersebut menerima tiga kali permakanan, mulai pukul 06.00 WIB, pukul 11.00 WIB dan pukul 16.00 WIB.

“Permakanan tersebut diberikan kepada keluarga balita stunting sejak tanggal 17 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022 mendatang, sampai dinyatakan lulus stunting,” ia memaparkan.

Baca Juga: Berikut Penyebab, Ciri dan Mencegah Stunting pada Anak

Menurutnya, selama dua pekan terakhir ada penurunan angka stunting di wilayah Kelurahan Bringin. Yang tadinya 14 orang, kini menurun menjadi enam balita, sedangkan delapan balita lainnya telah dinyatakan lulus stunting.

Senada dengan itu, orang tua balita stunting, Nur Halimatus Sa'diyah mengaku optimis gadis kecilnya bisa segera lulus stunting selama satu bulan ke depan.

“Harapannya, sehat terus dan berat badan anak saya semakin naik, juga semakin aktif anaknya. Semoga dengan pendampingan dari pemkot kali ini anak saya bisa dinyatakan lulus stunting,” kata Nur memungkasi.