Logo

Tekan Covid-19, Jatim Gandeng Kedubes Inggris Latih Perubahan Perilaku Masyarakat

Reporter:,Editor:

Sabtu, 03 October 2020 11:40 UTC

Tekan Covid-19, Jatim Gandeng Kedubes Inggris Latih Perubahan Perilaku Masyarakat

KERJASAMA. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim Emi Elestianto Dardak, dan Dubes Kerajaan Inggris Raya untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, saat berkomunikasi melalui virtual, Sabtu, 3 Oktober 2020. Foto: Pemprov Jatim

JATIMNET.COM, Surabaya – Data Covid-19 di Jawa Timur per Jumat, 2 Oktober 2020, masih belum melandai. Tambahan pasien terkonfirmasi positif hari itu sebanyak 283 orang sehingga total kasus positif Covid-19 di Jawa Timur hingga kini mencapai 43.341 orang. 

Berbagai upaya dilakukan Pemprov Jatim untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Dalam dua minggu terakhir, operasi yustisi yang dikombinasikan dengan kampanye pakai masker terus dilakukan. 

Terbaru, Pemprov Jawa Timur menggunakan pendekatan keilmuan. Pemprov Jatim bekerjasama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Inggris Raya akan mengadakan Program Pelatihan Behavioural Science atau ilmu perubahan perilaku. Tujuannya untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan di Jawa Timur. 

BACA JUGA: Pemprov Jatim Kucurkan Bantuan Modal Senilai Rp 23,725 Miliar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan intervensi yang dilakukan dalam pendekatan ini menggabungkan ilmu pengetahuan perubahan perilaku yang telah dikembangkan di Inggris Raya dan disesuaikan dengan kultur masyarakat Jawa Timur. 

Khofifah yakin penerapan protokol kesehatan yang diperkuat dari berbagai lini bisa efektif di Jawa Timur. “Mudah-mudahan semuanya akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat untuk bisa segera beradaptasi pada kebiasaan baru," ujar Khofifah dalam siaran persnya. 

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menambahkan berbagai cara memang wajib dicoba termasuk kolaborasi lintas negara yang dapat membawa manfaat yang konkret.

"Harus terus mencoba cara-cara untuk bisa menekan penyebaran Covid-19. Pendekatan behavioural ini memang sedang kita butuhkan,” kata dia. 

Menurutnya, menerapkan protokol kesehatan tidak sederhana yang dijelaskan karena harus membangun kesadaran yang mendalam dari masyarakat maupun pelaku usaha. Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan adalah harapan terbaik untuk menahan penularan Covid-19. 

BACA JUGA: Peserta SKB CPNS Pemprov Jatim Diwajibkan Bawa Hasil Rapid Test

“Karena itu, pendekatan ini sebagaimana yang disampaikan Ibu Gubernur menjadi sangat penting. Harapannya, outcome dari behavioral insight memunculkan kesadaran diri sendiri sehingga bisa menjaga kesehatan antar sesama. Banyak pendekatan psikologi yang dipakai,” katanya. 

Program berbasis perubahan perilaku ini diharapkan bisa mendorong adaptasi kebiasaan baru yang efektif dan bisa digaungkan ke seluruh Indonesia.

“Yang paling penting adalah kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Ada sense of belonging (rasa memiliki bersama), ada sense of protecting each other (rasa saling menjaga satu sama lain). Pada saat kita mengingatkan, justru kita care (peduli). Ketika menggunakan masker, bukan berarti menyinggung tetapi melindungi orang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Dubes Kerajaan Inggris Raya untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menyamapaikan bahwa “The Nudge Unit” atau Unit Pendorong atau Pengubah menjadi terkenal di Kerajaan Inggris Raya karena merancang kebijakan yang dapat mengubah perilaku. Salah satunya melalui sebuah intervensi atau pesan sederhana. 

"Saya senang pemerintah Jawa Timur yang mengambil langkah progresif dengan menggandeng nudgeplus untuk melakukan hal yang serupa di sini," kata dia.