Logo

Tedampak PMK, Produksi Susu Sapi di Ponorogo Tinggal 10 Persen 

Reporter:,Editor:

Kamis, 23 June 2022 06:20 UTC

Tedampak PMK, Produksi Susu Sapi di Ponorogo Tinggal 10 Persen 

Madi Utomo saat menunjukkan mesin cooling susu miliknya yang kini kosong

JATIMNET.COM, Ponorogo – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kini menyerang sejumlah sapi perah di Kecamatan Pudak, membuat jumlah susu sapi menurun drastis hingga lebih dari 90 persen.

Seperti yang diungkapkan Madi Utomo, koling susu yang ada di Desa Pudak Kulon, dimana jika sebelum ada PMK setiap harinya ia bisa menerima setoran susu sebanyak 6.000 liter susu sapi segar.

Namun akibat wabah PMK kini hanya tinggal 400 sampai 600 liter susu sapi segar setiap harinya. “Hanya tinggal tujuh peternak saja yang setor ke saya, ratusan lainnya tidak setor karena sapinya terkena PMK,” ungkap Madi, Kamis 23 Juni 2022. 

Madi menuturkan ketika sapi terkena PMK, maka sapi terpaksa harus diberi obat-obatan seperti antibiotik dan sebagainya. Hal ini membuat susu sapi menjadi terkontaminasi dan tidak layak atau tidak sesuai dengan SOP yang diterapkan oleh pabrik pengolah susu sapi. “Susunya dibuang, semua yang sudah disuntik tidak boleh disetor ke koling susu,” tutur Madi. 

Baca Juga: Tembus 4 Ribu Kasus PMK, Kabupaten Ponorogo Kekurangan Tenaga Medis Hewan dan Obat-obatan

Ia menambahkan, kejadian seperti ini sudah berlangsung sekitar dua mingguan sejak beberapa ratus sapi di Kecamatan Pudak terpapar oleh PMK yang kini mencapai 5.000 ekor sapi terpapar PMK.

Hal ini membuat ekonomi warga Pudak lumpuh total, karena sebagian besar warga Pudak menggantungkan hidupnya untuk beternak sapi perah. “Ladang semua sudah ditanami rumput, jadi tidak ada pekerjaan lain selain memerah susu sapi,” imbuh Madi. 

Sementara itu pengusaha Koling Susu lainnya, Kuslan, mengatakan jika seluruh susu sapi di Pudak ini dikumpulkan, setiap harinya jumlah susu sapi bisa mencapai 70 ribu liter.

Namun akibat PMK, dari tiga usaha koling susu yang ada di kecamatan Pudak saat ini hanya mampu mengumpulkan 5000 sampai 7000 liter susu sapi segar setiap harinya. 

“Banyak peternak merugi, karena tidak bisa menjual susu sapi, sementara ternak harus terus diberi makan dan obat agar tidak tetular PMK,” ujar Kuslan.