Logo

Tembus 4 Ribu Kasus PMK, Kabupaten Ponorogo Kekurangan Tenaga Medis Hewan dan Obat-obatan 

Reporter:,Editor:

Jumat, 17 June 2022 10:20 UTC

Tembus 4 Ribu Kasus PMK, Kabupaten Ponorogo Kekurangan Tenaga Medis Hewan dan Obat-obatan 

Salah satu petugas medis saat menyuntikkan obat PMK. Foto: Gayuh

JATIMNET.COM, Ponorogo – Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo mencatat hingga saat ini telah ada 4 ribu lebih sapi di Ponorogo tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), bahkan 75 persen diantaranya ada sapi perah di Kecamatan Pudak. 

Akibatnya selain kekurangan petugas medis maupun paramedic hewan, obat untuk mengatasi PMK juga saat ini sudah mulai langka. Pasalnya hingga saat ini Dispertahankan hanya memiliki sembilan dokter hewan, dan harus mengcover 21 kecamatan yang ada di Ponorogo.

Kepala Dipertahankan, Masun, mengatakan jika pihaknya saat ini sudah mengusulkan kepada Bupati untuk melakukan prekrutan relawan medis dan paramedis sejumlah 12 orang tenaga medis dan 10 orang paramedis hewan. Nantinya sejumlah tenaga medis tersebut akan disebar di daerah pusat penyebaran PMK di Ponorogo. 

“Untuk obat sendiri kami sudah kerjasama dengan distributor, namun kemampuan distribusi hanya setiap dua minggu, sehingga agak tersendat,” kata Masun saat ditemui di DPRD Ponorogo saat melakukan hearing dengan peternak, Jumat 17 Juni 2022. 

Baca Juga: Mantri Hewan di Ponorogo Kewalahan Tangani Pengobatan PMK

Menurutnya hal ini tidak hanya terjadi di Ponorogo, namun hampir seluruh daerah mengalami kelangkaan obat. Dimana distributor yang sebelum hanya memproduksi dalam jumlah normal, tiba-tiba permintaan melonjak, sehingga terjadi rebutan distribusi obat pada daerah-daerah terdampak PMK. 

“Memang masih ada beberapa dokter hewan swasta yang memiliki stock, namun belum terlibat secara aktif dalam penanganan PMK,” ujar Masun. 

Sementara itu salah satu peternak di Kecamatan Pudak, Suwanto, menuturkan membuat obat-obatan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti jahe, kunir, telur ayam, temu ireng, dan gula merah. Ramuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan imun sapi sehingga dapat bertahan dari PMK.

“Sejak kemarin sudah tidak ada obat, sehingga membuat jamu khusus untuk sapi agar bisa menambah kekebalan tubuh sapi,” ujar Suwanto.