Selasa, 05 October 2021 06:00 UTC
SKD CPNS. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (depan berjilbab) bersama para peserta SKD CPNS Pemkot Mojokerto, Selasa, 5 Oktober 2021. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Sejumlah peserta yang tidak hadir dalam tes tahap kedua Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Pemerintah Kota Mojokerto formasi tahun 2021 dinyatakan gugur lebih awal. Aturan ini berlaku secara nasional berdasarkan tata tertib pelaksanaan seleksi CPNS.
Pada sesi pertama dan kedua di hari pertama SKD Pemkot Mojokerto, Selasa, 5 Oktober 2021, sudah terdapat 41 pendaftar dari 470 peserta yang tidak hadir tanpa alasan dan dinyatakan gugur.
Sedangkan total peserta seleksi dari tiga sesi di hari ini sebanyak 705 orang. Sedangkan total peserta secara keseluruhan mencapai 1.878 orang selama SKD CPNS di Universitas Bina Sehat PPNI yang akan berlangsung hingga Kamis, 7 Oktober 2021.
Kepala Kantor Regional II Badan Kepagawaian Nasional (BKN) Heru Purwaka menjelaskan untuk setiap sesi di Kota Mojokerto mencapai 235 peserta. Dari ratusan peserta itu, terdapat beberapa yang tidak hadir dengan berbagai macam alasan hingga tak ada konfirmasi kehadiran sama sekali.
BACA JUGA: Walkot Mojokerto Gratiskan Swab Antigen Peserta Tes CPNS 2021
"Untuk setiap sesi di Kota Mojokerto ada 235 orang, tapi ada yang belum bisa hadir dengan alasan tidak dapat izin dari kantor. Sehingga tidak bisa meninggalkan tempat kerjanya atau ada hal lain-lain. Otomatis dianggap gugur," ucap Heru.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari terus memberikan motivasi untuk ribuan peserta yang mengikuti SKD CPNS Pemkot Mojokerto meski hanya 30 persen peserta yang berasal dari Kota Mojokerto. Ini dilakukan karena peluang lulus untuk memenuhi kuota kebutuhan ASN Pemkot Mojokerto sangat kecil.
Setiap satu peserta, menurut Ning Ita, harus berjuang menghadapi 180 peserta lainnya dalam uji kompetensi dan kejujuran kali ini.
"Ini adalah kompetensi adu kecerdasan dan keberuntungan. Otomatis yang di sini adalah orang-orang yang terbaik. Semoga yang ikut SKD diberikan kejernihan berpikir, dari yang baik terpilih yang terbaik untuk memegang kendali di pemerintah nantinya," ucap Ning Ita.
BACA JUGA: 1.262 CASN dan PPPK di Kota Probolinggo Jalani SKD
Pemimpin perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menegaskan agar semua peserta menjaga integritas, profesional, dan kejujuran. Ia juga mengimbau agar peserta tidak percaya dengan ajakan atau janji orang tak bertanggung jawab yang menawarkan jalan pintas untuk lulus SKD CPNS.
Ning Ita mengatakan rekrutmen formasi CPNS di lingkungan Pemkot Mojokerto sudah sejak lama menggunakan sistem berbasis komputer atau Computerized Assessment Test (CAT) yang dikelola BKN. Sistem ini diterapkan sebagai wujud reformasi birokrasi agar bisa mendapatkan ASN yang berintegritas.
"Metode ACT ini mengedepankan kejujuran dan kemampuan pribadi. Jangan percaya oknum yang menjanjikan semua bisa dibantu, soalnya semuanya sudah sistem. Tidak ada lagi titipan, murni hasil kerja pribadi," katanya.
Dari total 1.878 peserta, ada 51 peserta tes SKD CPNS Pemkot Mojokerto yang melaksanakan ujian tahap dua di luar lokasi yang dilaksanakan Pemkot Mojokerto. Puluhan peserta tersebut bergabung dengan ujian tahap dua di lokasi lain.