Logo

Surya Paloh Kritik Media yang Beri Ruang Politik Aliran

Reporter:,Editor:

Sabtu, 15 December 2018 15:34 UTC

Surya Paloh Kritik Media yang Beri Ruang Politik Aliran

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Foto: Nani Mashita

JATIMNET.COM, Surabaya– Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menyesalkan makin kuatnya politik aliran. Menurutnya, politik aliran mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia.

Ditemui di Surabaya, Surya Paloh mengatakan pemilihan umum (pemilu) merupakan kegiatan politik lima tahunan. Pada kenyataannya saat ini, banyak yang putus hubungan hanya gara-gara beda pilihan politik saja.

“Keseharian kita setiap hari bertemu dan berbicara soal pemilu, dan tiba-tiba kita jadi putus silaturahmi. Ini gara-gara pemilu, apes juga ngapain pemilu,” kelakarnya di kantor Bappilu NasDem, Sabtu 15 Desember 2018.

Apalagi saat ini pemilu dibumbui dengan isu politik aliran. Menurutnya, isu ini memunculkan kekhawatiran tersendiri karena pada akhirnya bisa mengganggu komitmen seluruh rakyat Indonesia akan kebangsaan Indonesia.

Dia juga mengkritik media agar tidak memberikan ruang bagi politik aliran seperti ini. Seharusnya pers menjadi juru penerang dan mendakwahkan kebangsaan. “Kalian (media) juga ikut bermain secara tidak langsung memberi tempat yang lebih hebat bagi politik aliran ini. Masya Allah. Kalau soal lain gak masalah, asalkan Merah Putih,” katanya.

BACA JUGA: NasDem Wajibkan Caleg Artis Wajib Turun ke Masyarakat

Diakuinya masih banyak pekerjaan rumah bagi negara ini, seperti masalah kesejahteraan, masalah  keadilan dan kemakmuran, orang miskin yang masih banyak, atau orang-orang yang telantar. “Tapi kita sudah punya komitmen pengikat yaitu ideologi kita,” urainya. 

Surya Paloh menyatakan jika sebenarnya tantangan bangsa saat ini bukanlah ancaman dari negara lain melainkan dari dalam diri sendiri. Dia memandang ada ketidakmampuan dalam mengartikan semangat kebangsaan dalam diri masyarakat Indonesia. Belum lagi,mudahnya bangsa Indonesia terprovokasi.

“Bukannya sok nasionalis, tapi itu yang selalu kita ingatkan bahwa ancaman itu ada di depan mata,” pungkasnya.