Rabu, 19 December 2018 01:09 UTC
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Joestamadji (kanan) saat berada di objek wisata jembatan bambu Mangrove Wonorejo. Foto: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Ada yang baru di Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Wana wisata andalan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tersebut menyuguhkan spot (titik) baru untuk berswafoto.
Yakni jembatan bambu setinggi 12 meter yang bisa menjadi opsi wisata baru bagi warga Surabaya dan sekitarnya, untuk memanfaatkan liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Dikatakan sebagai salah satu titik swafoto terbaik lantaran posisi jembatan bambu yang bisa memberi view (pemandangan) yang cukup luas. Sebab jembatan bambu ini terletak di salah satu sudut kawasan Mangrove Wonorejo, yang dibangun dengan enam tahapan. Sementara saat ini baru satu tahapan yang sudah rampung, dengan masing-masing tahapan sepanjang 100 meter.
Sedangkan tahap 2,3 dan 4 ditargetkan selesai akhir tahun, dan sisanya diperkirakan awal tahun depan sudah tuntas. “Jembatan ini memanjang dari pintu masuk hingga jogging track (lintasan lari),” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Joestamadji, Selasa 18 Desember 2018.
Meski belum rampung secara keseluruhan, namun tempat baru tersebut sangat cocok untuk digunakan sebagai lokasi swafoto. Sebab di lokasi tersebut menyuguhkan pemandangan yang tidak kalah mempesona dengan kawasatan wisata baru di Surabaya.
Hamparan hutan mangrove bisa dilihat dari jembatan yang memiliki tinggi 12 meter itu. Bahkan Joestamadji optimistis proyek yang menghabiskan dana Rp 1,5 milliar ini mampu menarik wisatawan, terlebih pada saat libur panjang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru).
“Sudah sangat siap untuk dikunjungi wisatawan. Dan wisatawan yang datang kan tidak hanya dari Surabaya, melainkan juga dari kota-kota sekitar Surabaya,” ungkapnya.
Untuk itu, Joestamadji memastikan bahwa jembatan bambu yang dibangun pemkot cukup kokoh. Pengunjung tak perlu khawatir saat melintas di atasnya, kendati jembatan tersebut membentang di atas bozem (pembuangan air).
Karena konstruksinya diberi sling besi, untuk memberi jaminan kepada masyarakat akan kekuatan jembatan tersebut. Bahkan Joestamadji menjamin konstruksi jembatan bambu ini cukup kokoh meski dilintasi orang banyak.
Sementara terkait tanaman bakau, Joestamadji menyebutkan bahwa proyek kebun raya akan mulai dikerjakan mulai tahun depan, dengan target selesai sepenuhnya pada tahun 2020.