Logo

Supermoon 19 Februari, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Surabaya

Reporter:,Editor:

Senin, 18 February 2019 10:45 UTC

Supermoon 19 Februari, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Surabaya

Ilustrasi supermoon.

JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Maritim Perak II Surabaya , mengimbau warga yang tinggal di pesisir pantai Surabaya mewaspadai banjir rob. Sebab, dalam dua hari ke depan terjadi fenomena supermoon.

“Fenomena tersebut merupakan fase bulan dan bumi mencapai jarak terdekatnya sehingga mempengaruhi pasang surut air laut,” kata Kepala Forecaster Badan Metorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Maritim Perak II Surabaya Ari Widjajanto, Senin 18 Januari 2019.

Menurutnya, fenomena supermoon yang dibarengi dengan musim hujan patut diwaspadai bagi warga yang tinggal di kawasan pesisir.

"Mulai hari ini sudah memasuki fase supermoon. Jadi harus diwaspadai bagi masyarakat pesisir, apalagi jika terjadi pada malam hari. Prediksi kami dalam waktu dua hari ini," kata Ari.

BACA JUGA: 21 Januari, Supermoon Pertama di 2019

Selain itu, Ari juga menjelaskan beberapa lokasi yang perlu diwaspadai menjelang super moon, di antaranya di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang ketinggian airnya bisa mencapai 130-140 sentimeter dari permukaan laut.

Sedangkan di Surabaya Timur bisa mencapai 120-130 sentimeter dan di bagian Barat Surabaya bisa mencapai 110-120 sentimeter.

“Kalau di Sidoarjo itu sama seperti di wilayah Surabaya Timur. Pasang surut ini berpotensi terjadi banjir rob, jika terjadi banjir rob tinggi air bisa bertambah 10-20 sentimeter. Tergantung ketinggian tempatnya juga,” paparnya.

Meski demikian, terjadinya peningkatan pasang air laut tersebut tidak berpengaruh terhadap jalur lalu lintas pelayaran kapal besar, sedangkan untuk perahu nelayan tentu harus diwaspadai.

BACA JUGA: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Pasang Maksimum Air Laut

Ari menambahkan, pasang surut air laut juga bisa berpengaruh pada aktivitas bongkar muat kapal barang. Sebab, kondisi air yang meningkat biasanya memudahkan untuk bongkar muat, istilahnya ngepres dengan dermaga.

“Kalau air surut kadang menyulitkan bongkar muat, harus hati-hati bongkar muatnya,” katanya.

Akibat adannya rob, juga menyebabkan genangan-genangan air dan tentunya juga akan mengganggu lalu lintas kedaraan yang menggangkut barang dari kapal.

Ia mengungkapkan, hampir di seluruh wilayah pesisir Surabaya sering terjadi genangan yang disebabkan banjir rob. Seperti di wilyah Pelabuhan, Krembangan, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Fenomena Super Blood Wolf Moon Kalahkan Suhu Sedingin Es

Fenomena ini juga menjadi warning bagi petani tambak untuk mempersiapkan sejak dini dengan membuat pambatas dan sirkulasi air agar tidak merugi. Selain itu, dirinya juga mengatakan, dalam seminggu kedepan prakiraan cuaca di Kota Surabaya dan sekitarnya cenderung kondusif dan tidak ada dampak yang signifikan.

“Cuaca seminggu kedepan masih kondusif, tidak seperti beberapa hari lalu yang terjadi angin kencang hingga menyebabkan banyaknya pohon tumbang,” kata Ari.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menghimbau warga tidak resah dalam menghadapi fenomena supermoon dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Meskipun begitu, warga harus tetap hati-hati dan mewaspadai jika terjadi hujan angin selama dua hari ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Joestamadji mengungkapkan hingga saat ini kondisi di pesisir pantai Surabaya masih relatif aman dan tenang. Oleh sebab itu, para nelayan masih bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Sehari ini saya malakukan pengecekan di pesisir dan menemui beberapa nelayan. Dan mereka mengatakan bahwa tidak ada angin yang kencang, jadi masih aman," kata Joestamadji saat diwawancarai melalui telepon, Senin 18 Februari 2019.

BACA JUGA: BMKG Informasikan Jawa Timur Masih Terjadi Cuaca Ekstrem

Joestamadji menjelaskan air pasang surut itu merupakan hal yang biasa. Dan semua nelayan sudah hafal fase bulan purnama dan pastinya mengetahui hal-hal yang harus dilakukan.

Namun yang perlu diwaspadai, lanjut Joestamadji, jika terjadi hujan angin dan gelombang tinggi selama dua hari ini. Warga harus waspada terhadap perubahan cuaca dan tetap hati-hati jika hendak berlayar.

"Selain itu harus memprediksi dan hati-hati dalam bertindak," katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, Joestamadji berharap adanya pohon cemara udang yang sudah ditanam bisa mengantisipasi dan menahan ombak, agar tidak meluber ke jalan maupun ke kampung sekitar.