Logo

Sumbat Saluran Air, Limbah Kasur Penyebab Genangan di Surabaya

Banyak Pabrik, Surabaya Barat Kurang Lahan Resapan Air
Reporter:,Editor:

Rabu, 30 December 2020 01:00 UTC

Sumbat Saluran Air, Limbah Kasur Penyebab Genangan di Surabaya

LIMBAH KASUR. Kasur bekas yang dibuang di sungai menyumbat saluran air di Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, Selasa, 29 Desember 2020. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Tingginya intensitas curah hujan dan banyaknya sampah yang menyumbat saluran menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya genangan di beberapa titik wilayah Surabaya Barat, Senin malam, 28 Desember 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan dari hasil evaluasi, berdasarkan laporan BMKG Juanda, ada kecenderungan kenaikan elevasi air laut dalam dua hari terakhir. Sedangkan puncaknya diprediksi pada Kamis, 31 Desember 2020.

"Makanya ini juga akan kita antisipasi. Besok (Rabu, 30 Desember 2020) kita akan rapat khusus bagaimana menangani itu agar tidak sampai ada genangan yang lebih lama," kata Whisnu, Selasa, 29 Desember 2020.

BACA JUGA: Curah Hujan Tinggi, DPUBMP Surabaya Intensifkan Pengerukan Saluran Drainase

Ia menjelaskan karena kemarin elevasi air laut naik, sehingga beberapa pompa di Balongsari harus dimatikan. Ini dilakukan agar air tidak meluber ke pemukiman warga sekitar. Sehingga proses surutnya genangan yang terjadi di beberapa titik menjadi lebih lama.

“Karena hanya satu pompa, sehingga genangan surutnya membutuhkan waktu yang lama,” ia menerangkan.

Menurutnya, wilayah Barat Surabaya berbeda dengan Surabaya Timur. Di Surabaya Barat, sangat minim lahan resapan air karena langsung berbatasan dengan banyaknya bangunan pabrik. Hal ini berbeda dengan Surabaya Timur yang masih ada mangrove (hutan bakau) dan tambak, sehingga tidak terlalu signifikan walaupun air laut itu naik.

“Ini yang perlu kita evaluasi nanti di Surabaya Barat, kalau misalkan memungkinkan perlu kita rancang bikin waduk atau bozem yang lebih besar lagi,” ia menjelaskan.

Di sisi lain, saat terjadi genangan kemarin, petugas Dinas PU dan Bina Marga juga menemukan limbah kasur yang menyumbat saluran box culvert. Hal itu yang kemudian mengakibatkan aliran air saat hujan deras menjadi tidak lancar, sehingga terjadi genangan.

“Kemarin di Sukomanunggal kita juga menemukan tiga kasur,” katanya.

BACA JUGA: Rumah Pompa Petekan Rampung dan Sudah Bisa Difungsikan untuk Cegah Banjir

Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran bersama masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan terutama di sungai yang bisa merugikan banyak orang.

“Kita juga lakukan imbauan lewat Camat dan Lurah agar kesempatan hujan itu tidak malah buang sampah di sungai,” ia mengingatkan.

Pihaknya berharap masyarakat sadar pentingnya kebersihan dan membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Sebab, untuk mencegah terjadinya genangan, juga diperlukan peran serta dan kesadaran masyarakat.

“Kita imbau juga kepada seluruh masyarakat Surabaya agar ikut membantu pemerintah kota menjaga kota ini. Jangan sampai yang seperti itu terulang terus,” ujarnya.