Logo

Suhu Udara Meningkat, BPBD Probolinggo Keluarkan Tiga Imbauan

Reporter:,Editor:

Selasa, 22 October 2019 15:49 UTC

Suhu Udara Meningkat, BPBD Probolinggo Keluarkan Tiga Imbauan

SUHU MENINGKAT. Terik sinar matahari di Stadion Bayuangga, Kota Probolinggo, Selasa 22 Oktober 2019. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Probolinggo mengeluarkan tiga imbauan kepada masyarakat terkait informasi BMKG yang menyatakan suhu udara maksimum bisa mencapai 37 derajat cesius sejak 19 Oktober 2019.

BPBD Kabupaten Probolinggo mengimbau masyarakat dapat mengantisipasinya dengan mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan, khususnya di wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla.

“Kedua, mengimbau masyarakat mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadinya pohon tumbang,” kata Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, Selasa 22 Oktober 2019.

BACA JUGA: Jurus Petani dan Peternak Inggris Melawan Pemanasan Global

Ketiga menginformasikan kepada BPBD Kabupaten Probolinggo jika masyarakat membutuhkan air bersih.

Menurut Anggit, dari catatan BMKG persebaran suhu panas yang dominan berada di selatan khatulistiwa yang disebabkan gerak semu matahari. Pada bulan September, Matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan Bumi sisi selatan hingga bulan Desember.

Sehingga pada bulan Oktober ini, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian Selatan (Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dsb).

Kondisi tersebut menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.

BACA JUGA: Pemkot Turunkan Suhu hingga Dua Derajat pada 2019

Sementara dalam pantauan  dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari.

Minimnya tutupan awan mendukung pemanasan permukaan yang kemudian berdampak pada meningkatnya suhu udara. BMKG mengimbau masyarakat terdampak suhu udara panas agar minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan.