Logo

Sopir Penjemput Santri Temboro Meninggal Saat Perjalanan ke Jombang

Reporter:,Editor:

Minggu, 26 April 2020 01:00 UTC

Sopir Penjemput Santri Temboro Meninggal Saat Perjalanan ke Jombang

EVAKUASI KORBAN. Petugas Tim Gugus Tugas COVID-19 dan RSUD Caruban yang mengenakan APD lengkap sedang mengevakuasi seorang sopir yang meninggal secara mendadak di jalur arteri Madiun-Surabaya, Sabtu, 25 April 2020. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Madiun - Arus lalu lintas di jalur arteri Madiun - Surabaya yang masuk wilayah Dumpil, Kabupaten Madiun, Sabtu 25 April 2020, sore tersendat beberapa menit.

Pasalnya, ada proses evakuasi sopir mobil yang meninggal mendadak di perempatan lampu merah, dekat dengan Gerbang Tol Madiun. Proses evakuasi yang berlangsung melibatkan sejumlah petugas dengan menggenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Koordinator Pusdalops Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Kabupaten Madiun Muhammad Zahrowi, mengatakan petugas itu berasal dari tim gugus dan RSUD Caruban.

 “Penggunaan APD sebagai antisipasi penyebaran virus Corona, karena yang berada di mobil santri Temboro yang baru dijemput dan hendak pulang ke Jombang,” kata Zahrowi saat dihubungi Jatimnet.Com, Sabtu 25 April 2020.

BACA JUGA: Temboro Zona Merah Covid-19, Pemerintah Malaysia Berencana Evakuasi Santri Warga Negaranya

Dari informasi didapat, santri Al-Fatah, Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan berada di dalam mobil Daihatsu Xenia berwarna putih itu sebanyak dua orang.

Selain itu, juga ada seorang keluarga penjemput dan seorang sopir Sumaji warga Jombang. Sopir dan kendaraan yang dikendarai disewa oleh keluarga santri Temboro.

Karena penumpang diketahui sebagai santri Temboro, maka proses evakuasi menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan Covid-19. Sebab, lembaga pendidikan Jamaah Tabligh di Magetan disebut sebagai klaster baru penyebaran virus Corona.

Penyebutan Pondok Temboro sebagai klaster baru setelah 43 santri setempat asal Malaysia terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka diperiksa saat baru tiba di negara asalnya beberapa hari lalu.

BACA JUGA: Klaster Covid-19 di Temboro

“Sejumlah warga yang melihat kejadian ini tidak berani membantu. Kemudian, menginformasikannya kepada petugas di Posko Covid-19 kabupaten,” ujar Zahrowi.

Setelah itu, Tim Gugus Tugas berkoordinasi dengan pihak RSUD Caruban. Sebuah ambulans dan petugas medis dengan mengenakan APD lengkap menuju ke lokasi kejadian. Sopir yang meninggal dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. 

Selain itu, tim medis juga mengecek suhu badan tiga penumpang. Adapun hasilnya, dinyatakan masih normal, yakni berkisar antara 35 hingga 36, 4 derajat celcius.