Logo

Soekarwo Tolak Anggapan Dirinya Layak Maju Ketum Partai Demokrat

Reporter:,Editor:

Sabtu, 13 July 2019 11:55 UTC

Soekarwo Tolak Anggapan Dirinya Layak Maju Ketum Partai Demokrat

KONSOLIDASI: Ketua DPD Partai Demorkat Jatim, Soekarwo didampingi Sekretaris Partai Demokrat Jatim, Renville Antonio, Sabtu 13 Juli 2019. Foto: Baehaqi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo menolak adanya pendapat yang menyebut dirinya pantas menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Menurut politisi yang pernah menjabat sebagai Gubenur Jawa Timur itu, di usia yang terbilang senja, sudah tidak saatnya untuk berada di puncak partai berlambang bintang merci itu.

"Tidak ada, saya tidak ada (dicalonkan ketua umum). Harus orang-orang muda. Sekarang ini awak dewe wes (saya sudah) don't late me down (waktunya turun)," ujar politisi yang akrab disapa Pakde Karwo usai memberi arahan dalam acara Temu Kader Partai Demokrat se-Provinsi Jawa Timur, Sabtu 13 Juli 2019.

BACA JUGA: Pengamat Nilai PAN dan Demokrat Berpeluang Dukung Koalisi Jokowi-Ma'ruf

Politisi yang baru purna tugas sebagai Gubernur Jatim Februari 2019 lalu itu juga menolak desakan konferensi luar biasa yang dimunculkan beberapa kader Partai Demokrat agar segera digelar. Menurutnya, sesuai jadwal Kongres Partai Demokrat di jadwalkan Maret 2020.

"Saya lebih baik jadi wartawan. Sudah masa lalu saya. Cari anak-anak muda, generasi yang komunikasinya sambung voter," kata Pakde Karwo.

Di sela memberikan arahan kepada kader, Pakde Karwo menyampaikan dinamika yang terjadi usai pileg dan pilpres sebuah hal yang biasa. Karena itu, dirinya mengingatkan agar kader berpegangan pada AD/ART sebagai konstitusi partai.

BACA JUGA: Ditolak Mahasiswa, UIN Surabaya Tetap Gelari Doktor untuk Soekarwo

"Kalau kata Bung Karno ada bagian gelombang riya riya kecil. Partai telah menetapkan konstitusi, seperti gelombang atau apapun pegangannya ada di AD/ART sebagai konstitusi kita," ungkap Pakde Karwo.

Beberapa waktu lalu, Anggota Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat, Sahat Saragih menyebut Pakde Karwo bisa menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Nama Pakde Karwo sendiri muncul usai adanya desakan beberapa kader yang menilai perlu terjadinya pergantian kepemimpinan di Partai Demokrat. Wacana Konferensi Luar Biasa pun sempat mencuat September 2019, lebih awal dari jadwal Kongres Partai Demokrat yang baru dijadwalkan Maret 2020.