Logo

Siswa SD di Probolinggo Lolos dari Penculikan, Wali Murid Jemput Anak Lebih Awal

Reporter:,Editor:

Kamis, 11 September 2025 04:00 UTC

Siswa SD di Probolinggo Lolos dari Penculikan, Wali Murid Jemput Anak Lebih Awal

PENCULIKAN. RF, siswa SDN Kanigaran 6 Kota Probolinggo yang selamat dari upaya penculikan saat memberikan keterangan, Kamis, 11 September 2025. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo – Suasana Kota Probolinggo mendadak gempar setelah beredar kabar percobaan penculikan terhadap seorang siswa sekolah dasar negeri.

‎Dalam dua hari terakhir, isu ini bahkan telah viral di media sosial dan menimbulkan keresahan di kalangan orang tua murid.

‎Akibat kabar tersebut, sejumlah wali murid kini memilih menjemput anak lebih awal dari biasanya. Mereka khawatir insiden serupa bisa kembali terjadi.

‎Seperti diungkapkan Ayu Setyawati, salah satu wali murid, ia mengaku resah dan cemas setelah mendengar informasi yang beredar.

‎“Sekarang kami menjadi tidak tenang. Lebih baik jemput anak lebih cepat supaya aman,” ujarnya, Kamis, 11 September 2025.

‎Kasus ini menimpa RF, siswa kelas VI SDN Kanigaran 6, Kota Probolinggo. Kejadian berlangsung saat RF pulang sekolah pada Senin, 8 September 2025.

BACA: Polisi dan Warga Tangkap Pelaku Penculikan Anak di Pungging Mojokerto

‎Tiga pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba menghadang dan mencoba menarik tangan korban secara paksa.

‎Beruntung, RF berhasil menyelamatkan diri. Dengan sigap, ia menggigit tangan salah satu pelaku lalu berlari ke arah selatan hingga bertemu penjual jajanan.

‎Kepada penjual jajanan yang ada di depan SMP Negeri 7 Kota Probolinggo itulah, korban kemudian meminta pertolongan dan pelaku kabur.

‎Kepala SDN Kanigaran 6 Heru Suprianto membenarkan insiden tersebut setelah mendapatkan keterangan langsung dari korban.

‎“Memang benar, salah satu siswa kami mengalami percobaan penculikan. Syukurlah, anak itu bisa melarikan diri,” kata Heru.

BACA: Sempat Diculik Pulang Sekolah, Bocah SD Dirampas Perhiasannya

Pihak sekolah segera menyampaikan informasi kepada seluruh wali murid agar lebih waspada dan tidak membiarkan anak pulang sendirian.

‎Sementara itu, RF menuturkan dirinya tidak mengenali para pelaku. Hingga kini, identitas dan motif para pelaku masih misterius.

‎"Tidak kenal mereka, semuanya pakai masker, satu pelaku pakai helm dan satunya pakai topi. Saya bisa lari setelah saya gigit tangannya," kata RF.

‎Pihak kepolisian kini telah turun tangan dan menyelidiki kasus ini, serta berupaya melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang berhasil melarikan diri.‎