Rabu, 07 April 2021 09:40 UTC
Ilustrasi angin kencang
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi menerangkan siklon Seroja telah menjauh dari Indonesia ke arah selatan. Mereka memperkirakan dampak siklon di daratan Indonesia masih ada meski semakin berkurang.
Siklon Seroja dan bibitnya sempat menimbulkan bencana besar yang terjadi di sejumlah kabupaten dan kota di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, masyarakat diimbau tetap mewaspadai potensi bencana karena sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi masih dalam masa pancaroba. Perpindahan dari musim hujan ke musim kemarau berpotensi menimbulkan angin kencang, hujan lebat, dan petir.
BACA JUGA: Puluhan Rumah di Kawasan Pesisir Situbondo Diterjang Angin Puting Beliung
"Siklon dua hari lalu trennya semakin menjauh dari Indonesia ke selatan. Meskipun (jika) tidak ada siklon, Banyuwangi masih dalam masa perubahan musim yang berpotensi muncul bencana," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi Gigik Nurbaskoro, Rabu, 7 April 2021.
Menurutnya, di masa pancaroba, atmosfer dalam kondisi labil yang bisa memicu bencana. Awan kumolonimbus juga sering muncul saat pancaroba disertai angin kencang, hujan lebat, dan petir.
Saat ini, angin di Banyuwangi melaju dengan kecepatan berkisar 2 sampai 14 knot. Padahal biasanya di Banyuwangi kecepatan angin berkisar antara 4 hingga 5 knot.
Pancaroba juga memengaruhi tinggi gelombang air laut di selatan Banyuwangi. Bila biasanya tingginya 1 sampai 2 meter, kini di kisaran 2 sampai 3 meter.
“Kalau ombak (tingginya) berdasarkan angin, bisa berubah-ubah. Saat ini statusnya level waspada, perairan selatan Banyuwangi," kata Gigik.
BACA JUGA: Puting Beliung di Probolinggo, Sejumlah Rumah Rusak dan Pohon Tumbang
Robohnya pohon jati yang menimpa jaringan listrik hingga 18 tiang tumbang di jalan menuju Taman Nasional (TN) Alas Purwo diperkirakan karena angin kencang, Selasa malam, 6 April 2021. Akibat kejadian itu saluran listrik putus ke-24 pelanggan, yakni kantor dan pos jaga taman nasional, hotel, dan restoran.
Gigik mengatakan setelah terjadi angin kencang di TN Alas Purwo, kecil kemungkinan akan terjadi lagi keesokan harinya. Jika muncul lagi, hujan lebat disertai angin akan terjadi setelah beberapa hari.
“Tidak langsung besoknya. Hujan lebat kalau sekarang terjadi, beberapa hari lagi mungkin terjadi lagi. Namun, potensi cuaca ekstrem bisa membuatnya berbeda," katanya.
