JATIMNET.COM, Surabaya – Usia emas atau golden age merupakan masa perkembangan anak mulai 0 hingga 5 tahun. Pada fase ini pertumbuhan fisik maupun otak berlangsung secara pesat. Untuk mendukung itu perlu asupan gizi yang seimbang.

Namun, pada periode ini tidak sedikit anak yang sulit bahkan tidak mau makan nasi. Padahal, komoditas ini mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan dan perkembangan anak. Lantas, bagaimana menyiasatinya agar anak tetap mendapat asupan karbohidrat yang baik ?.

BACA JUGA : Mensejahterakan Anak Bisa Mengurangi Masalah Sosial dan Beban Negara

Dilansir dari laman alodokter, ada beberapa makanan pengganti nasi yang bisa dipilih agar kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang anak tetap terpenuhi. Komoditas itu adalah kentang, ubi, jagung, dan singkong.  

Untuk kentang, misalnya, memiliki kandungan karbohidrat, protein, vitamin B1, B6, vitamin C, seng, tembaga, kalium, besi, dan natrium. Selain itu, kalsium dan fosfor yang berperan penting untuk membangun tulang dan gigi yang kuat.

Adapun ubi turut diperkaya dengan vitamin B1, natrium, tembaga, kalium, seng, fosfor, kalsium, dan zat besi. Di dalam tubuh anak, zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi dapat membuat anak menjadi lemas, sesak napas, terlihat pucat, bahkan lebih rentan terkena penyakit.

BACA JUGA : Ini Daerah Stunting Terendah di Jatim, Kota Mojokerto Hanya 6,9 Persen

Untuk itu, tidak perlu panik jika si kecil tidak mau makan nasi. Ini asalkan tetap mau mengonsumsi makanan pengganti nasi dan makanan sehat lain. Namun demikian, tetap perlu diupayakan memakan nasi dengan mengolahnya lebih kreatif.

Nasi putih bisa dijadikan nasi uduk, nasi kuning, bubur dengan bentuk yang lucu dan unik. Tujuannya agar si kecil tertarik untuk memakannya.