Minggu, 04 August 2019 10:55 UTC
FINIS. Seorang peserta lomba perahu fiber saat memasuki garis finis. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sejumlah nelayan yang berada di Pantai Utara Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo beradu kecepatan dalam lomba balap perahu fiber, Minggu 4 Agustus 2019.
Sejumlah persiapan sudah mereka lakukan sebelumnya mulai dari cek kondisi mesin perahu, kemudi, hingga melemaskan otot agar saat bermanuver di lautan peserta bisa lincah mengemudikan perahunya.
Perahu fiber yang digunakan dalam lomba ini panjangnya sekitar 5 meter dan lebar 0,8 meter, dengan kapasitas mesin 5 tenaga kuda.
Lomba ini terbagi dalam dua kelas, A dan B. Kelas A untuk peserta kategori profesional dan B untuk kelas pemula. Masing-masing start diikuti lima peserta yang beradu cepat.
BACA JUGA: Khofifah Enggan Pastikan Terbitnya SIPI Nelayan Cantrang
Para peserta harus mengelilingi tiga kali rute yang telah ditentukan dan yang paling pertama sampai di garis finis adalah pemenangnya.
Ketangkasan peserta diuji dalam lomba perahu fiber ini. Pengemudi dituntut mahir mengendalikan perahu di beberapa belokan dan sekaligus memacu kecepatan menjelang garis finis.
Salah satu peserta lomba, Abdul Aziz mengaku tertantang dengan lomba perahu fiber ini. Meski bermodalkan nekat, namun dirinya tak gentar memacu perahu fibernya agar bisa menjadi juara.
“Setiap hari saya mencari ikan di laut, namun karena ada lomba saya jadi tertantang ikut. Meski gak jadi juara gak apa-apa, anggap saja hiburan,” ungkap Aziz.
BACA JUGA: KSOP Imbau Nelayan Probolinggo dan Prigi Waspada Gelombang Tinggi
Panitia Lomba, Budi menyampaikan, lomba perahu fiber merupakan ajang silaturahmi antar nelayan dengan harapan para nelayan bisa tetap kompak dan rukun saat mencari ikan di laut. “Total ada 200 nelayan yang ikut lomba ini,” kata Budi.
Menurutnya, pemenang lomba perahu fiber akan mendapatkan hadiah sepeda angin dan piala untuk juara pertama, juara dua mendapatkan hadiah televisi dan piala, dan juara ketiga mendapatkan hadiah kompor gas dan piala.
Lomba antara nelayan ini pun menjadi hiburan bagi warga Desa Banjarsari. Meski terik matahari seperti memanggang, mereka tetap asyik menyaksikan jalannya lomba hingga usai.
