Jumat, 04 June 2021 03:00 UTC
OLAHAN SEMANGGI. Produk olahan semanggi yang ditawarkan dalam Table Top berjudul “Semanggi Suroboyo” oleh House of Sampoerna. Dok: House of Sampoerna
JATIMNET.COM, Surabaya – Marsilea crenata atau yang lebih dikenal sebagai semanggi merupakan makanan khas Kota Surabaya. Biasanya dihidangkan bersama kecambah, kangkung, dan kerupuk puli lalu disiram dengan bumbu ketela rambat yang menjadikan pecel semanggi ini semakin lezat.
Dalam perkembangannya, kudapan ini tidak hanya dinikmati dengan sajian pecel saja, masyarakat juga dapat menikmati aneka produk olahan semanggi yang unik dan nikmat khas UMKM Surabaya.
Merayakan Hari Jadi Surabaya ke-728, Cendera.mata House of Sampoerna (HoS) bekerjasama dengan empat UMKM binaan Dinas Perdagangan Surabaya yaitu Cenda, Cizkrezz, Dapur Fahmi, dan Larisma Kampung Semanggi menyelenggarakan Table Top berjudul “Semanggi Suroboyo”.
"Para UMKM ini berhasil menciptakan makanan dari olahan semanggi seperti lapis kukus, crispy semanggi, dendeng, rempeyek, dan stick semanggi," kata Manager House of Sampoerna Rani Anggraini, Jumat, 4 Juni 2021.
BACA JUGA: Melalui Cendera.mata HoS, Tiga UMKM Tawarkan Bingkisan Istimewa di Hari Kemenangan
Ia pun menjelaskan satu per satu dari empat UMKM binaan Dinas Perdagangan (Disdag) Surabaya tersebut. Pertama, yaitu Cenda yang didirikan Ayen. Setelah melalui binaan dari kecamatan tempat tinggalnya, program Pahlawan Ekonomi Kota Surabaya dan Disdag Surabaya, akhirnya Cenda terpilih untuk belajar membuat kue di Bogasari.
"Hasil pelatihan ini menginspirasi Ayen akan kue Lapis Semanggi Surabaya yang selain bisa menjadi kue kudapan, bisa juga dijadikan buah tangan dari kota Pahlawan," ia mengungkapkan.
Sementara Aries Kurniawati pendiri usaha Cizkrezz pada tahun 2014 lalu memulai berjualan almond crispy yang saat itu sedang booming. Aries juga sempat mengikuti bazar pahlawan ekonomi dan mendapat masukan Wali Kota Surabaya ketika itu, Tri Rismaharini, untuk menggunakan bahan lokal.
"Sehingga tercetus ide menambahkan semanggi kering, karena di rumahnya daerah Surabaya Barat terkenal sebagai sentra penghasil semanggi. Akhirnya almond crispynya berkembang menjadi crispy semanggi dengan taburan kacang mete sebagai ganti kacang almond," ia menerangkan.
Untuk Dapur Fahmi, Fitri selaku pemilik sangat menyukai semanggi. Hal itulah yang kemudian membuatnya berkreasi menciptakan cemilan Dendeng Semanggi di tahun 2018 dengan nama Mimatu Dendeng Semanggi.
"Rasa dari produk ini renyah dan gurih sehingga pas untuk dinikmati dan cocok sebagai oleh-oleh khas Surabaya," ia menuturkan.
BACA JUGA: Mengulik Sejarah Pendidikan di Kota Pahlawan melalui Kunjung Museum Daring
Sedangkan Sumini pemilik Larisma Kampung Semanggi pada awal tahun 2016 lalu sempat mengikuti program Pahlawan Ekonomi yang mengajarkan untuk membuat olahan produk dari semanggi.
"Produk pertama yang dihasilkan dari kreasi semanggi buatan Sumini adalah pecel instan, lalu dilanjutkan dengan rempeyek dan stick. Pecel semanggi instan ini bisa menjadi obat kangen bagi warga Indonesia yang berada di luar negeri," katanya.
Terakhir, Rani mengingatkan bahwa program Table Top berjudul “Semanggi Suroboyo” ini diselenggarakan mulai Kamis, 3 Juni hingga 30 Juni 2021 mendatang. Bagi sahabat HoS yang berminat, dapat berbelanja dari rumah dengan melihat contoh produk dan langsung memesan ke masing-masing kontak UMKM yang tertera pada website www.houseofsampoerna.museum.